Selanjutnya Wikipedia.org mengisahkan, atas usulan Bupati Sumedang, Pangeran Soeria Atmadja sekira tahun 1928 maka  Ong Kino dan Putranya Ong Boeng Keng pun mulai menjalankan usaha tahu goreng yang kemudian diberi nama Tahu Sumedang.
Masih berdasarkan detik.com, keluarga imigran Tionghoa ini kemudian menjual dagangan mereka di Jalan 11 April Nomor 53 Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara. Tempat usaha ini dinamakan Gerai Tahu Bungkeng. Inilah tempat penjualan tahu pertama di Sumedang.
Dari situlah, Tahu Sumedang mulai dikembangkan oleh pengusaha lain di Sumedang. Seiring berkembangnya waktu, Tahu Sumedang pun mulai dikenal di tempat lain. Tak hanya di Jawa Barat dan Jakarta. Tetapi sudah menyebar di seluruh Indonesia.
Semoga Tahu Semudeng tetap bertahan, di  tengah munculnya penganan-penganan baru di Nusantara. Dan, tentu saja keberadaannya perlu didukung oleh warga dan Pemerintah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H