"Wahai Nabi Allah, apabila siang datang, Allah mengilhamkan kepadaku untuk membaca Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar, sebanyak seribu kali. Dan jika malam datang, Allah mengilhamkan kepadaku untuk membaca Allahumma shalli 'alaa Muhammad an Nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam, sebanyak seribu kali."
Nabi Daud pun merasa terkesan dengan ucapan tersebut dan merasa telah direndahkan. Dirinya menangis penuh rasa takut kepada Allah dan berserah diri.
3. Menjadi raja Bani Israil
Setelah Nabi Daud berhasil mengalahkan raja Jalut, dirinya diangkat menjadi panglima tempur Israel. Namun sebelum dirinya dinikahkan dengan anak dari raja Thalut.
Selama dirinya menjadi panglima tempur Israel, ia mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Hingga suatu Ketika, ada sisa-sisa perlawanan dari musuh yang hendak menyerang Bani Israil, Nabi Daud pun mampu memukul mundur para musuh tersebut. Tetapi sayangnya, raja Thalut gugur dalam medan perang tersebut.
Akhirnya, Nabi Daud didapuk menjadi seorang raja setelah terjadi drama perpecahan antara dua kubu, sebab ada yang memilih anak raja Thalut untuk menggantikannya. Akan tetapi, aak raja Thalut ini dinilai tidak berlaku adil, sehingga muncullah dua kubu yang pada akhirnya dimenangkan oleh kubu Nabi Daud.
Setelah diangkat menjadi raja Bani Israil, akhirnya Nabi Daud memimpin kerajaan dengan sangat jujur dan adil. Dirinya bahkan menjadikan Baitul Maqdis atau Yerusalem sebagai ibukota kerajaan.
Nah, itulah kumpulan kisah Nabi Daud yang menginspirasi dan juga mengandung banyak sekali hikmah yang bisa kita petik. Semoga bisa menjadi teladan juga untuk kita para umatnya.
Penulis: Nurul Ismi Humairoh