Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Buanglah Mantan Pada Tempatnya dan Hati-hati Menjaga Hati

15 April 2024   16:29 Diperbarui: 15 April 2024   16:34 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah gambar ilustrasi perselingkuhan (dokpri)

Buanglah sampah pada tempatnya demikian juga dengan mantan pacar, buanglah pada tempatnya jika kita sudah berkeluarga. Namun seringkali terjadi orang tidak dapat move on dari mantannya, selalu masih saja teringat dengan masa lalu dan keromantisan yang pernah dijalani bersama dengan mantan pacar. Menikah dengan siapa yang dibayangkan siapa? Semoga para pembaca kompasiana tidak ada yang seperti itu. 

Setiap orang yang memutuskan untuk berpacaran harus rela jika suatu saat ditinggal oleh pacar, jika tidak mau ditinggal oleh pacar jangan mau memulai berpacaran, karena dalam berpacaran belum tentu ada ikatan yang kuat dan disepakati untuk melangkah maju ke pernikahan. 

Berpacaran adalah tahap awal untuk melangkah lebih maju lagi dan bila diantara keduanya belum siap melangkah maju untuk menjadi pasangan suami isteri jangan benar-benar memberikan seluruh hati dan cintamu kepada pasanganmu, karena dalam perjalanan percintaan tidak akan selamanya berjalan mulus, kadang kita sudah menganggap dia adalah pasangan yang terbaik buat kita, namun dalam perjalanan kita diselingkuhi oleh pacar kita yang membuat hubungan putus ditengah jalan. 

Kalau sudah diselingkuhi, apakah masih mau menjadi pacarnya? Mungkin kita akan segera memutuskannya karena karakter manusia sulit untuk diubah, orang yang sudah terbiasa selingkuh dan tidak punya pendirian mereka adalah orang yang masih mencari jati diri dan masih mencari-cari yang terbaik buat mereka. 

Apakah kita mau dijadikan orang yang dipilah-pilah olehnya? Kita kan mau jadi orang pilihan bukan orang yang ingin dijadikan sebagai batu loncatan pilah dan pilih, karena itu sebelum memutuskan melangkah lebih jauh berhati-hati dalam memutuskan cinta sejatimu.

Ada banyak kisah perselingkuhan di muka bumi ini dengan berbagai alasan yang dibuat-buat, yang pada akhirnya kata yang selalu terucap adalah kita belum jodoh. 

"Maaf ya, aku bukan yang terbaik untukmu. Carilah yang lebih baik dariku, semoga kamu bahagia." 

"Kita sampai disini saja". 

"Hubungan ini tidak dapat kita lanjutkan lagi."

Nah, kalau sudah seperti ini, bagaimana perasaan dia yang ditinggalkan, mungkin sedih yang berkepanjangan apalagi sudah fokus dengan satu orang dan sudah punya niat satu untuk selamanya. 

Perjalanan percintaan sudah dibangun selama bertahun-tahun pada akhirnya harus keluar kata-kata tersebut, waktu, tenaga, perasaan menjadi sia-sia tak berujung dengan baik.

 Sedih memang jika kita diselingkuhi. Sedih boleh-boleh saja, namun jangan terlalu lama, luka mungkin pasti ada bagi mereka yang sudah bertahun-tahun pacaran dan sudah berencana mau menikah tetapi karena perselingkuhan akhirnya putus di tengah jalan, dengan berbagai alasan. 

Perasaan diselingkuhi, dikhianati dapat membuat seseorang menjadi trauma untuk mulai berpacaran lagi, hingga masih ingat dengan mantannya tiap hari, tidak mau membuka diri, mantan pacar sudah bahagia menikah kita masih saja teringat dengan masa lalu, yang berbahagia siapa? ya.... tentu mantan kita, kita tetaaaaap saja merenung, tidak mau menikah kalau tidak dengan dia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun