Mohon tunggu...
Grace Liani
Grace Liani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STP Trisakti '17

Seorang mahasiswa akhir yang ingin mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Love

Pengalaman Buruk di Pertemuan Pertama

26 April 2021   16:17 Diperbarui: 26 April 2021   16:42 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Di awal tahun 2017 saya masih mengingat rasa patah hati setelah menjalin hubungan selama tiga tahun lamanya yang kandas bitu saya dikarenakan dia lebih memilih wanita lain. 

Dua minggu lamanya juga hati ini terasa perih dan mata terus mengularkan air mata meratapi waktu yang telah saya habiskan selama itu dan terbuang sia-sia dan hanya meninggalkan luka. 

Akhirnya saya memutuskan untuk tidak memikirkan dan merasakan sakit hati ini dan mulailah saya mengikuti saran teman-teman saya untuk mendownload sebuah aplikasi kencan untuk berkenalan dengan laki-laki dan bertekad mencari laki-laki baru untuk melelpas sakit hati ini.

Ternyata banyak laki-laki yang memikat hati di aplikasi itu dan saya juga banyak chat dengan mereka sampai ada beberapa yang serius dan sampai chat pribadi di aplikasi lain. 

Saya akui masa tersebut membuat saya lupa akan sakit hati yang baru saja saya alami dikarenakan banyaknya perhatian dari laki-laki yang bahkan baru sampai temui. Tapi tentu saja saya masih tetpa menjaga diri dikarenakan tidak semua laki-laki di aplikasi tersebut dapat dipercaya. Sampai akhirnya saya menemukan 1 laki-laki dan kami sepakat untuk berjumpa di suatu mall di daerah Jakarta Barat.

Mungkin pertemuan pertama ini bisa disebut juga sebagai kencan pertama saya dengan laki-laki tersebut. Lalu waktu yang ditunggu pun tiba akhirnya kami bertemu dan berjalan-jalan sembari mencari coffee shop untuk berbincang dan mengenal lebih dalam. 

Sampailah pada saat kami berbincang, dan ternyata laki-laki tersebut masuk kedalam kategori sangat bawel dan rewel untuk saya, disaat iyula juga saya merasa ini bukan laki-laki yang saya cari dan mau untuk dijadikan pasangan. Di situ saya merasa agak bete dikarenakan harus mendengar semua ceritanya yang panjang dan mungkin diselipkan beberapa kebohongan. Akhirnya saya pun mencari cara agar dapat menyelesaikan perbincangan tersebut dan ingin cepat pulang karena tidak tahan.

Laki-laki ini akhirnya menawarkan tumpangan untuk pulang ke rumah dengan memaksa. Akhirnya saya membernaikan diri untuk diantar pulang oleh laki-laki ini. Ternyata firasat ini tidak bohong, saya sudah merasa tidak enak dan ya kami ditilang oleh polisi. 

Dan yang paling buruknya dia tidak dapat mengeles atau mencari cara agar tidak ditilang. Akhirnya dia pun setuju untuk membayar, dan siapa yang membayar? Ya tentu saja saya. Karena dia tidak membawa uang sepeserpun di dompet sehingga harus saya yang mengeluarkan uang. Sesampainya di ryumah saya sudah sangat bete dan juga langsung ilfeel dengan laki-laki itu. 

Dan ya, ujungnya laki-laki itu hilang dan tidak pernah menggatikan uang yang saya berikan ketika ditilang. Hal ini menjadi pengalaman terburuk saya dalam kencan pertama. Dan setelah kejadian ini saya berjanji untuk tidak lagi menggunakan aplikasi kencan unutk mencari pasangan. Karena hasil yang akan didaptkan adalah zonk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun