Mohon tunggu...
Grace Liani
Grace Liani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STP Trisakti '17

Seorang mahasiswa akhir yang ingin mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip

Potensi Wisata Bahari yang Tersembunyi

19 April 2021   13:31 Diperbarui: 19 April 2021   14:08 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: https://www.ibisnis.com/pantai-tikus

Indonesia adalah negara yang unik, karena Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau oleh karena itu beragam pula budaya dan tempat pariwisatanya. Indonesia sendiri dilintasi oleh garis khastulistiwa yang menyebabkan daerah Indonesia beriklim tropis. Apalagi Indonesia memiliki banyak wisata bahari di setiap daerahnya. Hal ini menjadi keuntungan Indonesia untuk menarik wisatawan dari luar negeri yang biasanya mereka mencari negara beriklim tropis untuk berjemur di pantai. Para wisatawan bisa leluasa memilih tempat wisata bahari mereka dari ujung barat Indonesia sampai ujung timur Indonesia, karena hampir di setiap daerah Indonesia memiliki pantai dan laut yang indah.

Namun sayangnya tidak setiap pantai Indonesia dikenal oleh wisatawan asing. Jangankan wisatawan asing, penduduk dalam negeri juga masih minim mengetahui wisata bahari di daerah Indonesia sendiri. Saya sebagai generasi muda sangat prihatin atas kejadian ini, semestinya penduduk Indonesia harus lebih mengenal wisata dalam negerinya sendiri. Memang pening untuk mengetahui lokasi wisata luar negeri, namun jauh lebih penting menegetahui tempat wisata dalam negeri sendiri terlebih dahulu bukan ? Tetapi banyak juga masyarakat lebih memilih untuk berwisata keluar negeri, daripada keliling negeri padahal Raja Ampat adalah salah satu destinasi paling tersohor di Indonesia, diamana wisatawan asing lebih banyak berkunjung di banding wisatawan lokal. Menurut Koordinator Staf Layanan Jasa Pemeliharaan Lingkungan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Raja Ampat, Amy Sarta pada tahun 2014 Raja Ampat mengalami peningkatan pengunjung sekitar 14.000 wisatawan baik lokal maumpun wisataman asing, namun 90% adalah wisatwan asing yang berarti hanya 1,400 orang wisatwan lokal. Angka ini jelas kecil sekali di banding dengan wisatawan lokal sebebsar 12.600 orang.

Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia lebih memilih untuk terbang keluar negeri dengan tiket yang murah dan kemudahan dalam akomodasi. Sedangkan jika masyarakat terbang ke Papua akan merogoh kocek yang dalam hanya untuk ke dalam negeri. Akomodasi di Papua juga masih kurag memadai. Tapi, sedikit mulai sedikit infrastruktur di Papua sudah mulai diperbaiki. Menurut saya ada pantai yang juga tak kalah indah dan elok dibanding dengan  Raja Ampat ataupun pantai -- pantai di Bali.

Pantai ini terletak di kepulauan Bangka Belitung, yang lebih spesifiknya terdapat di Parit Padang, Sungai Liat. Sebelum itu Bangka Belitung sendiri terdiri dari dua pulau besar yang berebeda yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung, hanya saja ibu kota terletak di pulau Bangka yang dikenal dengan kota Pangkal Pinang. Disamping itu terdapat juga 470 pulau kecil yang 50 pulaunya telah dihuni. Pulau ini beriklim tropis oleh karena itu cocok sekali untuk berwisata ke pantai. Bangka sendiri memiliki 19 pantai yang indah. Namun orang lebih menganal dua pantai yaitu pantai Parai dan Tanjung Pesona, tetapi ada pantai yang baru disahkan oleh kementrian Agama dan kementrian Pariwisata pada tahun 2015 lalu. Pantai ini belum banyak di kenal masyarakat Bangka dan juga masyarkat Indonesia. Pantai ini bernama pantai Tikus.

Keunggulan pantai ini sendiri dikarenakan adanya bangunan kuil yang megah dan besar. Pembangunan ini sendiri memakan waktu selama 12 tahun untuk membangun kuil megah tersebut dan disahkan pada tanggal 18 Januari 2015 lalu. Kuil ini dikenal sebagian masyarkat dengan nama Pagoda Vihara Puri Tri Agung Pantai Tikus. Terdengar isu juga bahwa nantinya di pagoda vihara ini akan di datangkan beberapa biksu saolin dari kuil shaolin. Kuil ini sendiri memiliki desain interior yang mewah, bangunannya juga sangat kokoh. Di dalam kuil juga terdapat tiga patung besar yang terdiri dari Confucius, Budha dan Laotse (Tri Dharma). Dari dalam kuil ini juga kita bisa melihat jelas keindahan bibir pantai Tikus, dan pengunjung tidak dipungut biaya masuk. Oleh karena itu pantai Tikus sangat di direkomendasikan sebagai tempat wisata.

Source: https://wisato.id/wisata-air/menyaksikan-pesona-bangka-belitung-melalui-pantai-tikus-emas/
Source: https://wisato.id/wisata-air/menyaksikan-pesona-bangka-belitung-melalui-pantai-tikus-emas/

Jika kita bergeser ke arah pesisir timur Bangka, kita akan ke pantai Tikus Emas. Disebut sebagai pantai Tikus Emas karena terdapat patung tikus besar berwarna emas. Konon menurut masyarakat setempat dahulu tempat ini dihuni oleh banyak tikus, sebelum dikelolapun banyak jalan tikus. Pantai ini juga belum populer dikalangan masyarakat Indonesia, padahal pantai ini sendiri telah memiliki fasilitas yang memadai untuk rekreasi. Keunggulannya adalah pasir putih, laut yang tenang dan pohon cemara yang tertata rapih. Fasilitas di pantai ini juga sudah mencakup lahan parkir, tempat bermain, water sports,tempat makan, samapi kamar ganti. Untuk menikmati semua fasilitas tersebut hanya perlu membayar uang parkir sebebsar Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil, untuk water sports harganya juga snagat terjangkau bagi wisatawan. Pantai ini merupakan pantai paling sejuk dibanding dengan antai lainnya di Bangka. Pantai ini juga cocok untuk kegiatan outbond ataupun fun games.

Jadi jika kedua pantai tersebut diperbaiki lagi infrastruktur serta akomodasinya pasti akan lebih baik lagi dikedepannya, tapi tak lupa juga harus sering dipromosikan ke dalam dan luar negeri. Padahal tiket pesawatpun tidak teralu mahal jika dibanding ke Singapura hanya beda sedikit. Sebagai generasi unggul saya sangat menginginkan wisata bahari di pulau Bangka ini terus berkembang, karena saya yakin pulau Bangka sendiri memiliki potensi menjadi tempat pariwisata bahari. Pulau Bangka sendiri memiliki banyak makanan khas, dan masih erat sekali budayanya, hal ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan luar maupun dalam ngeri. Saya sangat ingin Indonesia menjadi tempat pariwisata tersohor di dunia, dan tidak kalah bagusnya dengan luar negeri. Saya sangat bangga dengan Indonesia karena memiliki kekayaan alam yang beragam, hanya saja masih kurang dalam mengolahnya. Saya sangat berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan dan mengolah tempat -- tempat yang sangat berpontensi menjadi tempat pariwisata di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun