Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Beginilah Kaum Autis Berkreasi di Kota Verona, Italia

13 April 2016   05:20 Diperbarui: 13 April 2016   06:02 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Teman-teman autis juga bisa berkreasi - ifantastici15.it"][/caption]Kaum ‘terbelakang’ alias autis juga bisa berkreasi. Meskipun kadang-kadang tidak dianggap oleh masyarakat luas. Pandangan negatif tentang mereka memang tidak bisa dihindari. Misalnya, tidak bisa bekerja, menunggu makan, menyusahkan orang lain dan sebagainya. Parahnya lagi, pandangan ini sudah berakar kuat dalam masyarakat. Sampai-sampai, mendengar kata ‘terbelakang‘ saja, orang langsung menghakimi dengan pandangan negatif. Menjadi autis dan jenis keterbelakangan atau cacat lainnya memang kadang-kadang menyakitkan. Penyakitnya ya penyakit sosial yang muncul bukan dari ‘kaum terbelakang‘ itu sendiri tetapi dari masyarakat sekitar.

Di Verona, Italia Utara, kaum autis justru bisa berkreasi. Kreasinya juga tidak main-main. Mereka bisa bekerja seperti jurnalis. Mereka menulis, mengedit berita, lalu menerbitkannya. Hasilnya diterbitkan di satu majalah dengan nama ‘I Fantastici 15’. Di majalah bulanan ini, ditemukan banyak artikel dari kaum terbelakang ini. Judul beritanya pun menarik seperti berita yang ditulis oleh jurnalis koran harian dan majalah mingguan. Inilah beberapa dari judul tersebut. Nicholas menulis judul Berenang dalam Mimpi, lalu Lisa menulis Suka Berbelanja, sedangkan Ale membagikan pengalamannya saat berkunjung di restoran dengan judul Makan Kebab di Restoran. Kebab adalah jenis makanan dari Turki.

Judul-judul ini menarik. Hasil karya anak-anak, remaja, dan orang dewasa dari kaum autis. Mereka tentu saja tidak bekerja sendiri. Ada para pembantu dan guru menulis yang selalu berada di belakang mereka.

Majalah ‘I Fantastici 15‘ lahir dari keinginan seorang jurnalis senior Italia, Toti Naspri. Toti terinspirasi dari beberapa proyek serupa di Prancis. Di sana proyek seperti ini sudah lahir dan berkembang. Di Italia belum. Maka, Toti memulainya 4 tahun lalu, dengan mendirikan proyek ini. Dia pun segera membuka kesempatan untuk melatih kaum autis ini agar bisa berkreasi. Dari sini muncul majalah ‘I Fantastici 15’ sebagai tempat menampung dan menerbitkan tulisan mereka.

Proyek ini terealisasi berkat kerja sama Toti dan Lembaga Pusat Rehabilitasi Autis di Marzana, Verona (Centro Diagnosi, Cura, Ricerca Autismo). Di pusat rehabilitasi inilah, kaum autis dilatih untuk berkreasi, mengungkapan kesan dan perasaan lewat tulisan. Tujuan akhirnya adalah agar setiap orang bisa menemukan ‘passion’-nya dalam berkreasi, seperti kata Kepala Pusat Rehabilitasi sekaligus Redaktur Editorial majalah ‘I Fantastici 15’ Maurizio Brighenti. Inilah kiranya yang dirasakan oleh kaum autis di pusat rehabilitasi ini.

Hasil karya mereka di majalah I Fantastici 15 mendapat penghargaan dari organisai persatuan wartawan (L’Ordine dei giornalisti di Venetto) se-provinsi Venetto (Verona), Italia Utara. Ketua organisasi ini Gianluca Amadori memberikan hadiah kepada beberapa penulis pada Sabtu, 9 April yang lalu. Gianluca menghargai karya kaum autis yang dengan giat menulis di majalah ini. Dia pun berniat untuk mendukung mereka dengan memberi hadiah seperti ini.


Dari pihak pusat rehabilitasi sendiri, hadiah ini menjadi harapan sekaligus semangat baru. Mereka pun ingin mengembangkan kreasi mereka bukan saja lewat karya tulis di majalah tetapi ingin melengkapinya dengan model yang lain. Sekarang, mereka mempunyai majalah dan website (http://www.ifantastici15.it/). Dengan hadiah ini, mereka berencana untuk menciptakan hal baru yang lebih menantang yakni berkreasi lewat radio. Kiranya ini menjadi bentuk perluasan dari karya kreasi mereka. Maurizio, dari redaktur editorial majalah, mengulang hal yang sama dalam menanggapi rencana baru ini yakni agar makin banyak orang menemukan ‘passion’-nya. Mungkin ada yang belum maksimal dalam menulis, tetapi maksimal dalam berbicara atau bernyanyi. Maka, dia bisa berkreasi lewat radio. Dengan demikian, karya kreasi mereka menjadi lebih luas.

Saat ini, majalah I Fantastici 15 sudah menyebar di beberapa kota seperti Verona, Padova dan Roma. Maurizio dan kawan-kawan mempunyai target untuk menjangkaui seluruh kota di Italia. Target ini kiranya bisa dijangkaui lewat dukungan website dan radio yang sedang mereka usahakan.

Luar biasa karya teman-teman autis ini. Majalah I Fantastici 15 mempunyai kesan tersendiri di kalangan masyarakat. Dari para redaksi dan penulis saja sudah luar biasa. Kaum autis yang tentunya di luar dari yang biasa. Majalah pada umumnya memiliki penulis, jurnalis, dan redaktur dari orang yang kompeten dan mempunyai keahlian di bidangnya. Boleh jadi karena keluarbiasaan para penulisnya, majalah I Fantastici 15 dikenal oleh para pembaca sebagai majalah yang unik. Orang Italia menyebutnya atipico. Maksudnya bukan tipe yang biasanya. Luar dari yang biasa. Atau juga dengan kalimat fuori del comune. Di luar dari yang umum. Maksudnya jelas yakni punya kekhasan atau kekhususan.

Semoga makin banyak karya kreasi para autis yang dihargai. Semoga makin banyak juga dari mereka yang mau dan mampu berkreasi. Keterbatasan fisik tidak menjadi alasan untuk tidak berkreasi. Maju terus demi mewujudkan ‘passion’ yang ada dalam setiap pribadi.

 

Sekadar berbagi yang dilihat, dibaca, dan didengar.

Salam inspirasi

 

PRM, 13/4/2016

Gordi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun