Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Jendela Besi

21 November 2017   22:51 Diperbarui: 21 November 2017   23:02 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by. Pxhere.com

Malam, sepi menjadi bagiannya

Dan kita diam, pikiran kita terbuai gelap

Mencari cahaya dilangit,

Mencari pijaran ke segala penjuru

Kita adalah orang-orang yang tak mampu bangkit,

Dan kita melihat,

Pada kegagahan tangan yang menggenggam jendela besi

Jemarinya yang lincah memainkan bidak-bidak politik

Menebarkan angin panas,

membakar lalang-lalang kerontang,

Lalu jalan legam yang terbentang berserak bangkai kumbang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun