Malam, sepi menjadi bagiannya
Dan kita diam, pikiran kita terbuai gelap
Mencari cahaya dilangit,
Mencari pijaran ke segala penjuru
Kita adalah orang-orang yang tak mampu bangkit,
Dan kita melihat,
Pada kegagahan tangan yang menggenggam jendela besi
Jemarinya yang lincah memainkan bidak-bidak politik
Menebarkan angin panas,
membakar lalang-lalang kerontang,
Lalu jalan legam yang terbentang berserak bangkai kumbang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!