Mohon tunggu...
Genoveva Tersiandini
Genoveva Tersiandini Mohon Tunggu... Lainnya - penggemar wisata dan kuliner

Pensiunan pengajar di sebuah sekolah internasional.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ende: Gunung dan Laut

18 Desember 2022   15:00 Diperbarui: 18 Desember 2022   15:06 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pemandangan dari restoran hotel (dokpri)

Moni sebuah desa kecil yang berada di kaki gunung Kelimutu. Biasanya wisatawan yang akan menuju danau Kelimutu akan menginap di desa ini, kemudian keesokan harinya baru mereka pergi untuk menikmati keindahan Kelimutu. Kami pun melakukan hal yang sama. Kami tiba di Moni dari Ruteng sekitar pukul 6:30 petang lalu menginap di sebuah hotel di sana. Kamar hotel lumayan besar dan bersih. Harga kamar sudah termasuk sarapan. Di hotel tersebut kita juga bisa memesan makan malam, dan ini yang kami lakukan. Keesokan harinya, kami mengunjungi Kelimutu (tulisan mengenai perjalanan ke Kelimutu dapat dibaca di tulisan yang berbeda)dan kembali lagi ke hotel untuk sarapan sebelum melanjutkan perjalanan ke kota Ende lalu kembali ke Ruteng. 

Saat sarapan kami gunakan untuk menikmati keadaan sekitar. Walaupun rasa sarapannya biasa saja, tapi suasanya lumayan enak. Pemandangan dari restoran hotel cukup menarik. Setelah sarapan kami kembali ke kamar dan bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan panjang menuju Ruteng.

Sebelum menuju Ruteng, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi kota Ende. Tujuan kami adalah rumah pengasingan Bung Karno. Dalam perjalanan kami sempat berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan persawahan yang ada di Moni.  Walaupun hujan turun pada pagi hari, pada saat kami turun dari mobil, udaranya sangat panas dan sinar matahari benar-benar menyengat kulit. Tidak lama kami di sana, kami kemudian menuju Ende.  Kami tiba di depan sebuah rumah berwarna putih dengan canopy berwarna hijau putih dan pintu serta jendela berwarna kuning. Tamannya bersih. Kami pun masuk ke dalam rumah. Di rumah tersebut kita bisa melihat beberapa barang yang dipakai oleh Bung Karno ketika beliau diasingkan di sana. Ada dua kamar di dalam rumah tersebut, salah satunya adalah kamar Bung Karno. Halaman belakang rumah cukup luas dan bersih, namun tidak terdapat pepohonan sehingga kesannya gersang.

Bukit dan sawah (dokpri)
Bukit dan sawah (dokpri)

daerah pesawahan (dokpri)
daerah pesawahan (dokpri)

terasering (dokpri)
terasering (dokpri)

Hanya sebentar kami di sana, kami langsung kembali menuju Ruteng. Saat makan siang, pemandu kami membawa kami makan di Blue Stone Beach. Rupanya pantai di tempat ini berupa bebatuan yang beraneka warna. Setelah memesan makanan, kami pun pergi ke pantai sambil menikmati keindahan laut dan pantai. Setelah puas bermain di pantai, kami kembali ke restoran untuk menyantap makanan yang sudah disiapkan. Perut pun segera terasa kenyang, berarti kami harus segera melanjutkan perjalanan. 

Bagian muka rumah pengasingan Bung Karno (dokpri)
Bagian muka rumah pengasingan Bung Karno (dokpri)

Halaman belakang rumah pengasingan Bung Karno (dokpri)
Halaman belakang rumah pengasingan Bung Karno (dokpri)

Pantai Blue Stone Beach (dokpri)
Pantai Blue Stone Beach (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun