Mohon tunggu...
Genoveva Tersiandini
Genoveva Tersiandini Mohon Tunggu... penggemar wisata dan kuliner

Pensiunan pengajar di sebuah sekolah internasional.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bali dan Sumba: Jatiluwih (Bali), Kampung Adat Ratenggaro dan Pantai Pero (Sumba Part 1)

21 Juli 2022   17:21 Diperbarui: 18 Agustus 2022   10:58 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu kami terbang menggunakan NAM Air. Saat tiba di bandara Tambolaka, kami sudah dijemput oleh pemandu kami (Alfons).  Karena masih pagi, kami belum bisa check in hotel, jadi koper-koper kami titipkan dahulu dan kami mulai menjelajahi Sumba. 

Namun sebelumnya kami makan siang terlebih dahulu. Wah ... ternyata, makanan yang kami pesan porsinya besar-besar sehingga kami kewalahan untuk menghabiskannya. Ini akibat dari "lapar mata".

Setelah makan siang kami pergi menuju desa adat Ratenggaro di Sumba Barat Daya. Perjalanannya cukup jauh. Dalam perjalanan, kami sempatkan untuk berhenti dulu di sebuah toko untuk membeli makanan kecil dan permen untuk anak-anak. 

Rupanya anak-anak ini akan memaksa kita untuk memberi uang dan menurut pemandu kami daripada memberi uang, lebih baik mereka kita beri makanan saja. Oleh karena itu, kami pun membeli makanan (biskuit) yang  akan kami berikan kepada anak-anak yang kami temui selama perjalanan.

Di sepanjang perjalanan kami melewati desa-desa dan sempat bertanya-tanya tentang batu-batu berbentuk kotak yang ada di halaman depan rumah mereka. Ketika teman saya bertanya pada Alfons, dia menjelaskan batu-batu tersebut merupakan kubur keluarga. 

Jadi rupanya menurut kepercayaan Marapu, orang Sumba tidak bisa jauh dari kerabatnya yang sudah meninggal. 

Oleh karena itu mereka meletakkan batu kubur di halaman depan rumah-rumah mereka. Kalau batu-batu tersebut sudah tertutup artinya kubur tersebut sudah ada isinya,  tetapi jika pintunya masih terbuka maka kubur tersebut belum terisi. 

Nah nanti jika ada lagi anggota keluarga yang meninggal dan kubur sudah tertutup, pintunya akan dibuka kembali dan mayat yang baru akan diletakkan di situ. Kubur ini ada yang bentuknya kecil dan ada yang besar. 

Selain di halaman depan rumah, kubur juga ada di bagian depan desa. Nah ini merupakan kubur desa dan jumlahnya banyak. Menarik sekali!

Kubur batu di bagian depan desa. Dokpri
Kubur batu di bagian depan desa. Dokpri

Kubur batu yang ukurannya besar. Dokpri
Kubur batu yang ukurannya besar. Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun