Mohon tunggu...
Gita Lidya
Gita Lidya Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Penulis Lepas, Ahli Gizi

lupakanlah masalah hari kemarin,hiduplah dengan tenang hari ini. allah swt number one,my parents it's t.best and i love my family

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kapanpun Pilkada Lampung 2014 Digelar, Pemenangnya tetap M. Ridho Ficardo!

21 Februari 2014   08:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BILA sebuah pesta demokrasi mengalami penundaan, ada sesuatu yang dipertanyakan. Pertanyaan itu bisa mengundang keresahan. Kadang kecurigaan. Bahkan kesewenangan. Kepada siapa kita pertanyaan itu kita ajukan? Tentu kepada penyelenggara pesta demokrasi itu.

Pesta demokrasi yang dimaksud adalah pemilihan umum. Pesta ini diadakan tiap waktu berjangka. Bisa 2,3,4 atau 5 tahun sekali. Di Indonesia, pemilihan umum diselenggarakan oleh eksekutif sebagai penanggungjawab.

Propinsi Lampung mengalami hal seperti di atas. Kesempatan warga dari propinsi paling selatan pulau Sumatra itu untuk melakukan pemungutan suara selalu tertunda. Penundaannya pun sampai tiga kali. Sebuah keanehan dalam dunia politik dan pemerintahan. Janggal dan aneh. Bahkan mencurigakan penundaan sebanyak itu.

Jadual sebuah pemilihan umum atau kepala daerah sudah digariskan. Ditetapkan juga jadi menjadi konvensi politik yang baku. Sangat aneh pilkada Lampung ditunda-tunda. Mulai 28 Oktober 2013, lalu digeser 2 Desember 2013, ditunda lagi tanggal 27 Februari 2014 dan kini dijadual ulang menjadi 9 April 2014. Tanggal yang bersamaan dengan pemilihan calon lagislatif nasional.

Penundaan pilkada sama artinya mengubah taktik, perhitungan dan jadual kampanye peserta pilkada Lampung. Ada lima pasang yang bertarung merebut kursi nomor 1 di Lampung. Dari lima pasangan, ada dua pasang paling menonjol.Tiga pasangan bisa dikatakan kurang menonjol meski diusung partai-partai besar.

Dua pasangan paling menonjol yang akan merebut jabatan Gubernur LampungSjachroedin Zainal Pagaralam (berakhir 2 Juni 2014) adalah: Muhammad Ridho Ficardo berpasangan dengan Bakhtiar Basri serta Herman HN dan Zainuddin Hassan. Masing-masing bersaing merebut kursi gubernur dan wakil gubernur.

“Ridho populer pilkada bergeser”

Tiga kali jadual pilkada Lampung diulur-ulur waktunya, tidak membuat dua pasangan paling populer itu maju mundur. Muhammad Ridho Ficardo atau akrab disapa Ridho misalnya. Dia tetap konsisten dan tidak berpengaruh dengan jadual pilkada bergonta ganti. Bahkan pasangan Ridho-Bakhtiar semakin memperluas, memperbesar dan mempercepat gema program-progamnya kepada warga.

Bila mengatakan Ridho paling siap untuk menang pilkada Lampung, tentu dilandasi beberapa alasan.

1.Ridho seorang situational leader

Lampung dalam tahun-tahun belakangan ini mendapat predikat pemerintahan kekeluargaan. Sebuah dinasti menguasai sendi-sendi penting pemerintahan di Lampung. Tidak bisa berharap banyak bila situasi seperti ini terus mencengkram. Butuh seorang yang bisa mengubah situasi secara bertahap menjadi lebih baik.

Ridho bila dihadapkan dengan masalah dinasti politik di Lampung dapat disebut situational leader. Seorang pemimpin yang muncul karena sebuah situasi. Kehadiran Ridho sebagai calon gubernur harus meruntuhkan sebuah dinasti politik yang tak sesuai lagi di alam demokrasi. Situasi mengundang Ridho untuk melakukan sesuatu yang menggebrak.

2.Ridho tetap termuda walau pilkada ditunda-tunda

Lampung memiliki calon gubernur termuda dalam sejarah pilkada. Muhammad Ridho Ficardo (lahir 20 Juli 1980) akan menjadi gubernur termuda di Indonesia yang dipilih rakyat. Kita tahu Arnold Baramuli dalam usia 29 tahun sudah menjadi gubernur Sulawesi Utara-Tengah tahun 1960 yang ditunjuk langsung oleh presiden.

Pemilu 2014 diperkirakan akan diikuti lebih 186 juta pemilih. Sebanyak lebih 40 juta adalah pemilih muda. Komposisi ini tidak akan jauh berbeda tercermin dalam demografis pemilih di Lampung. Artinya, kaum muda akan hampir 50% menjadi peserta pilkada Lampung akan mencari figur yang bisa merasakan denyut perasaan dan aspirasi kaum muda. Pilihannya hanya pada Ridho Ficardo (34 tahun) dibanding pesaingnya Herman HN (58 tahun).

3.Ridho bersosial media, mata warga terbuka

Walau tertunda tiga kali jadual pilkada Lampung tidak mempengaruhi bagaimana Ridho berkomunikasi kepada warga. Ridho termasuk calon gubernur paling aktif menggunakan media sosial di Indonesia. Penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi oleh Ridho adalah pilihan tepat. Ridho sangat aktif berkicau tiap saat di akun twitternya (@mridhoficardo) kepada hampir 37 ribu follower –nya. Bandingkan dengan pesainannya yang hanya 330 follower dan sudah 7 bulan tak berkicau. Dalam twitter waktu selama itu dianggap sangat tak aktif. Bahkan mati.

Twitter adalah bentuk komunikasi paling demokratis yang menjadi elemen penting untuk pemenangan sebuah pemilihan umum. Tak ada tembok-tembok pembatas menghalangi antara Ridho dengan calon pemilihnya atau pedukungnya dalam berkomunikasi langsung.

Tiap hari Ridho menyapa pe dukungnya yang kebanyakan kaum muda dengan bahasa mereka, bahasa gaul anak muda yang mudah dicerna. Warga yang terutama kaum muda terbuka pikirannya bahwa menjadi pemimpin tak boleh ada sekat komunikasi berlebihan.

4.Ridho seorang pandu, warga mudah dipandu

Hal menarik dari konfigurasi pilkada Lampung adalah munculnya seorang cagub dari dunia kepanduan. Ridho Ficardo seorang praja muda karana (pramuka), dunia yang membekali dirinya watak kepemimpinan dan kedisplinan. Pramuka dikenal sebagai wadah kaum belia dalam membentuk watak, akhlak dan budi pekerti. Tiga hal pokok yang sudah mulai luntur di Indonesia.

Walau usia belia, dunia kepanduan membuat Ridho penuh percaya diri untuk menjadi seorang pemimpin muda masa depan Lampung. Tidak terdengar pesaing Ridho membuat apresiasi sedikit pun kepada dunia pramuka. Sebuah kenyataan yang menyedihkan. Beruntung pilkada Lampung memiliki calon gubernur dari dunia kepanduan.

Dari keempat hal diatas, kita bisa simpulkan bahwa kapan pun pilkada ditunda-tunda, pemenangnya tetap Muhammad Ridho Ficardo. Berlebihan? Tidak! Anda bisa analisa sendiri dari alasan logis di atas. Ridho juga pernah mengikuti kursus Lemhanas dan kepelatihan anti terorisme.

Warga Lampung tentu sudah mengetahui tipe dan karakter apa yang cocok memimpin mereka. Kapan pun pilkada dilaksanakan, jawabannya tetap Ridho Ficardo. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun