Di negeri yang katanya menjunjung tinggi gotong royong ini, nyatanya banyak yang dorong-dorongan di pintu bus tanpa menunggu penumpang lain keluar dulu.
Atau mungkin kita memang ramah; tapi hanya jika kita tidak perlu berbagi ruang dengan orang lain. Kita memang gotong royong; selama tidak di dalam transportasi umum. Kita juga warga yang sopan; selama tidak harus berdiri selama 30 menit di samping lansia yang berdiri saja goyah.
Sindiran ini tentu bukan untuk menghakimi, tapi untuk mengajak kita semua yang membaca artikel ini berkaca dan merenung. Bukankah kualitas masyarakat justru terlihat dari hal-hal kecil yang sering diremehkan?
Lalu kita bisa apa untuk menjadi pribadi yang lebih baik selama berada di transportasi publik?
Kita bisa mulai dari diri kita sendiri untuk lebih peka terhadap kenyamanan orang-orang sekitar kita. Seperti berinisiatif memberikan kursi kita untuk diisi oleh lansia dan ibu-ibu hamil saat mereka ada di dekat kita.
Jika ingin mendengarkan musik, gunakanlah selalu headset. Menunggu dengan sabar penumpang yang turun. Ketika pintu keluar sudah kosong, barulah kemudian kita bisa masuk.
Pun jika ingin menegur orang yang menurut kita melakukan kesalahan, gunakanlah bahasa yang pelan dan halus. Karena tidak semua orang salah itu mengerti bahwa yang dilakukannya adalah salah.
Jika semakin banyak orang yang terbiasa beretika, pelanggar etika akan merasa terasing. Tekanan sosial bisa menjadi pengingat alami yang lebih kuat daripada aturan tertulis.
Ujian Kecil, Bermakna Besar
Transportasi umum sejatinya hanyalah potongan kecil dari kehidupan penuh penat masyarakat masa kini. Tapi justru di sanalah ujian nyata kita sebagai seorang manusia, yang konon katanya beradab ini.
Apakah kita benar-benar paham arti ruang publik? Apakah kita sanggup menekan ego demi kenyamanan bersama? Transportasi umum, sesempit apa pun ruangnya, adalah panggung ujian besar bagi empati dan kepekaan kita setiap harinya.
Sedang etika bukanlah sebuah teori besar, ia hanyalah sekumpulan praktik-praktik kecil yang dilakukan berulang-ulang.