Mohon tunggu...
Gita Blantic
Gita Blantic Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Science Students

Haii semuaa, terima kasih telah berkunjung. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tidak Selalu Negatif, Ini Dampak dari Adanya Mitos terhadap Lingkungan

24 Maret 2021   22:17 Diperbarui: 25 Maret 2021   11:14 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita melihat dan menemukan suatu lingkungan yang keadaannya begitu bersih dan terlihat asri, lingkungan tersebut tentu tidak terlepas dari perbuatan tangan manusia yang menetap didalamnya. Lingkungan yang bersih dan terlihat nyaman untuk ditinggali, menunjukkan bahwa orang-orang yang menetap disana, benar-benar menjaga keasriannya dengan memperhatikan kebersihan serta menjaganya agar tidak rusak.

Pertanyaan saya, apakah itu lingkungan anda? Apakah anda sudah menjaga lingkungan anda? Atau apakah kondisi lingkungan yang saat ini anda tempati sudah benar-benar nyaman, dan layak untuk disebut sebagai tempat tinggal? Jika ya, berarti anda adalah salah satu orang yang sangat mencintai lingkungan.

Pada dasarnya, lingkungan merupakan suatu hal yang bisa mengalami perubahan. Perubahan disini, tentu tidak terjadi begitu saja. Ada faktor penyebab yang membuat terjadinya perubahan pada lingkungan, yang salah satunya adalah campur tangan dari manusia.

Faktor perubahan yang disebabkan karna ulah manusia bersifat bisa dihindari. Hal ini karena pada dasarnya, sebagai seorang penghuni di planet bumi, kita mempunyai tugas untuk selalu merawat dan menjaga keasrian lingkungan sekitar. Namun, jika para penghuninya saja tidak menjalankan tugas tersebut, bukan tidak mungkin jika di masa yang akan datang anak cucu kita tidak bisa merasakan kehidupan lingkungan yang layak, dan kualitas oksigen yang baik.

Salah satu hal yang mendorong terjadinya kerusakan lingkungan hidup disekitar kita, disebabkan karena adanya ketergantungan manusia terhadap sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, kemajuan teknologi dan industri yang semakin modern membuat kekayaan alam semakin dieksploitasi secara berlebihan, hingga akhirnya menimbulkan pencemaran yang sangat serius terhadap lingkungan hidup.

Menurut artikel yang ditulis oleh Mardatila (2020), beberapa puluh tahun  yang lalu tepatnya pada hari Bumi di tanggal 22 April 1970, jutaan orang turun ke jalan untuk menuntut udara bersih dan perlindungan lingkungan. Hari bumi saat itu dilakukan untuk menyadarkan umat manusia tentang keadaan planet yang saat ini sedang mereka tempati. Perkembangan era industri yang semakin pesat, menimbulkan perubahan iklim dan pemanasan global secara terus-menerus. Pemanasan ini membuat negara-negara di belahan bumi lain, seperti San Francisco, British Columbia, London, dan Delhi, mengalami musim panas terpanas yang suhunnya mencapai 1,78OF di tahun 2016.

Selain itu, pemanasan global juga berdampak pada menurunnya populasi hewan sebanyak 60 persen antara tahun 1970 -- 2014. Baik hewan didarat maupun di laut, jumlah populasi mereka banyak yang menurun akibat adanya pemanasan global yang sangat ekstrim pada saat itu. Perlu diketahui bahwa perubahan iklim yang terjadi, memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong spesies flora dan fauna di bumi punah. Bahkan terumbu karang saja bisa hancur jika berhadapan dengan pemanasan yang sangat ektrim.

Mengenal Teori Perubahan Sosial

Secara umum, perubahan sosial bisa diartikan sebagai perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, serta pola perilaku individu antar kehidupan masyarakat. Selain itu, perubahan sosial juga bisa dijelaskan sebagai suatu proses pergeseran struktur atau tatanan dalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk menghasilkan kehidupan yang lebih baik (Goa. 2017)

Terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat, menjadi hal yang wajar yang muncul dari pergaulan hidup setiap orang. Biasanya perubahan ini terjadi karena ada suatu unsur yang berubah dalam mempertahankan keseimbangan dalam masyarakat. Misalnya perubahan dalam unsur geografis, bilogis, ekonomis, hingga unsur kebudayaan. Perubahan ini juga  akan terus terjadi selama masyarakat melakukan interaksi terhadap sesama mereka.

Terkait pelestarian lingkungan, perlu kita ketahui bersama bahwa ada satu cara unik yang dilakukan oleh nenek moyang kita pada zaman dahulu, untuk mempertahankan dan melestarikan lingkungan mereka. Cara ini adalah dengan melalui mitos. Orang-orang pada zaman dulu sangat mempercayai adanya mitos, dan menganggap hal tersebut menajdi warisan dari leluhur mereka. Salah satu mitos yang mereka percaya pada saaat itu, adalah tentang menjaga area hutan yang terdapat pohon-pohon besar berpenunggu. Masyarakat saat itu percaya, bahwa ketika mereka menebang pohon-pohon yang ada dihutan (menebang pohon-pohon besar), mereka akan ditimba musibah karena telah mengganggu si penunggu pohon tersebut. Namun, efek dari adanya mitos atau kepercayaan tersebut, membuat hutan dan lingkungan tetap terjaga, dan hampir tidak pernah masyarakat zaman nenek moyang dulu merasakan yang namanya bencana alam seperti banjir, kerusakan hutan, gempa bumi, dan bencana besar lainnya. Hal ini karena mitos tersebut menjadi salah satu cara masyarakat zaman dulu, dalam memelihara hutan dan lingkungan sekitar mereka.

Seiring berkembangnya zaman, dan kemajuan pemikiran yang dimiliki oleh setiap individu, mitos tersebut akhirnya ditinggalkan, dan tidak lagi dipercaya oleh masyarakat modern zaman sekarang. Jika zaman dulu masyarakat mempercayai mitos berdampak baik bagi lingkungannya, berbeda pada masyarakat sekarang, yang mana pelestarian dan perbaikan lingkungan yang dilakukan masyarakat sekarang, dilakukan dengan sistem yang lebih modern. Seperti reboisasi atau penghijauan lahan kembali, menerapkan sistem tabang pilih untuk menebang pohon di hutan, melakukan daur ulang terhadap barang-barang yang tidak terpakai, hingga melakukan remidiasi untuk membersihkan permukaan tanah dari berbagai macam polutan berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun