Mohon tunggu...
Gita Gianty Gumilang
Gita Gianty Gumilang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

hello

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beberapa Dampak Covid-19 Pada Proses Pendidikan

12 Juli 2021   14:00 Diperbarui: 12 Juli 2021   14:10 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beberapa Dampak Covid-19 Pada Proses Pendidikan

Sejak akhir 2019 wabah virus corona menjadi topik perbincangan hangat yang sering dibicarakan. Corona merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Kemunculannya pertama kali berada di Wuhan,China kemudian menyebar dengan cepat ke berbagai negara hingga sampai ke Indonesia. 

Satuan tugas penanganan Covid-19 menyebutkan bahwa penyebaran corona di Indonesia sudah memasuki fase puncak kedua dengan kenaikan kasus lebih tinggi dari puncak pertama. 

Pada puncak pertama, tercatat sebanyak 89.902 kasus, sementara di puncak kedua, jumlah mingguannya mencapai 125.396 kasus. Kenaikan kasus  covid-19 terjadi saat Indonesia dinilai mengalami penurunan kasus dari puncak yang pertama selama 15 minggu menurun hingga 244%. 

Setidaknya, sudah ada 3 provinsi yang berkontribusi besar pada peningkatan kasus Covid-19, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Menurut juru bicara satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, ketiga provinsi tersebut perlu melibatkan  penanganan wabah secara kolektif.

Dampak Covid-19 pada Pendidikan Kedokteran

Salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus corona adalah belajar dan bekerja dari rumah. Tujuannya untuk membatasi interaksi antar orang dan mencegah terjadinya penularan Covid-19. Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah proses pendidikan bidang kedokteran. Ada dua aspek yang tidak terpisahkan dalam pendidikan kedokteran, yaitu pendidikan dan pelayanan Kesehatan. 

Metode pembelajaran pendidikan kedokteran secara umum adalah perkuliahan, keterampilan medik, praktikum, pengabdian masyarakat, dan bimbingan klinik. 

Seluruh kegiatan itu harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Covid-19 ini sangat berdampak kepada pendidikan kedokteran karena pencapaian standar kompetensi lulusan pada pendidikan akademik dan profesi merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan pencapaian pembelajaran. Pembatasan aktivitas fisik hanya memungkinkan  pembelajaran jarak jauh secara online.

Beberapa universitas sedang memikirkan kebijakan terkait ujian akhir untuk jenjang akademik, apakah masih memungkinkan untuk dilaksanakan secara online atau kombinasi antara online dan offline. Upaya ini dilakukan untuk membuka celah agar mahasiswa dapat lulus tepat waktu. 

Dalam situasi dan keterbatasan seperti ini diharapkan bisa melahirkan konsep, metode, dan formula baru dalam proses pendidikan kedokteran. Tercapainya kompetensi ini masih dimungkinkan sesuai dengan kurikulum dan memenuhi standar yang sudah ditentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun