Edukasi remaja mengenai topik pubertas masih kerap dianggap tabu, sehingga banyak remaja tumbuh dengan pengetahuan yang minim, mudah percaya mitos, atau merasa malu dengan perubahan yang terjadi dalam tubuh mereka. Menyadari pentingnya topik tersebut, Girl Up Universitas Negeri Jakarta sebagai komunitas yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender kembali menghadirkan Wonder Class pada tanggal 15 Agustus 2025 di SMP Negeri 99 Jakarta.Â
Wonder Class merupakan program school visit yang bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pubertas kepada remaja dengan metode yang menyenangkan, inklusif, dan interaktif. Tahun ini, Wonder Class mengusung tema "Puberty: More Than a Body". Ulima Larisa, selaku Ketua Pelaksana Wonder Class 2025, menjelaskan, "Tema 'Puberty: More Than a Body' ini dipilih karena dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan, yaitu pubertas bukan hanya tentang perubahan fisik, tetapi juga melibatkan aspek emosional, sosial, dan psikologis. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa/i memahami masa pubertas lebih dalam sehingga mereka dapat menjalani masa transisi ini dengan lebih percaya diri dan sehat."
Persiapan Wonder Class 2025 dilakukan oleh panitia dari Girl Up UNJ sejak satu bulan sebelumnya. Mulai dari pembentukan struktur panitia, rapat yang rutin diadakan setiap minggu, hingga para mentor dari divisi teaching yang aktif melakukan latihan mengajar agar materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan maksimal.
Dibandingkan tahun sebelumnya, Wonder Class 2025 menghadirkan inovasi. Rangkaian acara Wonder Class tahun ini dikemas dalam berbagai bentuk yang menarik. Terdiri dari peer-to-peer teaching session, diskusi interaktif, workshop berbasis studi kasus, hingga ice breaking yang mencairkan suasana. Jika sebelumnya sasaran utama adalah siswi, tahun ini Wonder Class terbuka bagi semua gender. Hal ini menjadi inovasi yang signifikan dan mewujudkan edukasi yang lebih inklusif dan terbuka.
Wakil Ketua Umum Girl Up UNJ, Annisa Putri Syaukani, menegaskan pentingnya pendekatan inklusif dalam acara ini. "Pubertas adalah fase yang dialami semua orang, bukan hanya perempuan. Tapi sayangnya, topik ini masih sering dianggap tabu sehingga banyak remaja tumbuh dengan minim pengetahuan, penuh mitos, bahkan merasa malu dengan perubahan alami pada tubuh mereka. Dengan edukasi yang inklusif, baik laki-laki maupun perempuan bisa sama-sama memahami tubuhnya, menghargai perbedaan, dan mengurangi stigma."
Kesuksesan Wonder Class tahun ini juga didukung oleh Sumber Ayu, Kahf, dan Saynana. Melalui pemberian produk untuk peserta, mereka turut menambah kesan berharga tanpa memengaruhi isi maupun materi edukasi yang dibawakan.
Respons positif datang dari para siswa yang mengikuti kegiatan. Hannan, siswa kelas IX, mengatakan, "Seru banget acaranya, terus pembelajarannya juga mantap banget, informasinya lengkap. Menurut aku, kegiatan yang paling berkesan itu pas lagi pemaparan materi sama mentor, karena mentor aku seru banget, pemaparannya keren, dan cara bicaranya gampang dimengerti temen-temen kelompok aku."
Sementara itu Astri, siswi kelas VIII, juga menyampaikan hal serupa. "Kegiatannya sangat seru dan beragam, juga bermanfaat untuk remaja. Kegiatan yang paling berkesan itu pas teaching session, karena cara pemaparannya jelas, langsung masuk ke otak, dan nggak bikin bosan."
Melihat semangat dan respons positif dari para peserta, Wakil Ketua Umum Girl Up UNJ, Annisa mengungkapkan perasaannya setelah melihat acara Wonder Class tahun ini, "Perasaan aku seneng banget, apalagi anak-anaknya antusias banget selama penyampaian materi. Aku juga ngerasa Wonder Class ini bener-bener kasih mereka insight baru yang bisa bermanfaat buat diri mereka maupun orang di sekitar mereka."Â
