Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kritiknya di Twitter, Jawabnya di Instagram

5 Januari 2023   22:42 Diperbarui: 5 Januari 2023   22:46 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Typing oleh Sora Shimazaki (pexels.com)

Satu kritikan pada diri kita di medsos membuat kita cemas luar biasa. Selain banyak orang yang tahu. Kritik yang dipahami dan dibedah dengan multi-persepsi netizen adalah masalah tersendiri. Ditambah, posting kritik di medsos adalah abadi. Bisa buruk untuk reputasi digital kita.

Hidup memang tidak mungkin menghindari masalah. Karena menghindari masalah juga adalah masalah. Media sosial bisa menjadi solusi untuk masalah. Tapi jika salah guna dan tujuan malah mendatangkan masalah.

Tunda atau malah urungkan niat untuk mengkritik via medsos. Bukankah lebih baik dijapri lebih dahulu orang bersangkutan. Lebih nyaman lagi untuk bertemu empat mata agar kritik menemui solusi bersama. 

Salam,

Wonogiri, 05 Januari 2023

10:41 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun