Ingrid Escamila adalah seorang perempuan 25 yang hidup di Mexico City. Namanya mencuat setelah terjadi kasus pembunuhan brutal.
Jasad Ingrid dimutilasi menjadi beberapa bagian lalu dibuang di selokan. Pelakunya tak lain adalah sang kekasihnya sendiri.Â
Yang membuat kasus ini semakin menyeramkan adalah saat petugas koroner membagi foto-foto jasad Ingrid. Media yang memuat pun membagi berita beserta foto jasad termutilasi ke media sosial. Publik di Meksiko kecewa dan marah akan hal ini.
Banyak caption foto dan video menuliskan tentang Ingrid yang seharusnya dikenang dengan indah. Â Dan bukan tentang kekejaman. Dan saya sendiri yang tahu tagar ini sempat memposting bunga. Karena saya yakin, ini adalah aktivisme digital yang positif.
Dan sampai saat ini, kasus dan trending #IngridEscamila menjadi sebuah titik kulminasi. Karena di Mexico City, femicide atau pembunuhan wanita cukup signifikan jumlah kasusnya.Â
Polisi saat ini sedang menginvestigasi 700 kasus pembunuhan wanita. Dengan sekitar 3.285 wanita terbunuh di Meksiko tahun lalu. Dengan jumlah yang belum diketahui lebih dari ini. Publik pun turun ke jalan memprotes fenomena ini. Mereka meminta pemerintah serius menangani kasus ini.Â
Di Indonesia juga banyak kasus aktivisme via tagar. Seperti Nuril Baiq dengan #SaveNurilBaiq. Kasus yang mencuat lantaran Nuril ditangkap polisi karena melaporkan tindak asusila atasannya.
Kasus Nuril Baiq ini pun didengar Presiden sehingga ia mendapat amnesti. Dengan semua hukuman dan tuduhan dihapuskan.
Dari kedua fenomena aktual media sosial ini bisa kita pahami, bahwa media sosial bukan tempat terbaik untuk menerima informasi, jika kita tidak bijak dan pintar dalam memahaminya. SBC menjadi salah satu dari banyak challenge yang berbahaya yang viral di sosial media.
Tetapi, tagar #IngridEscamila mengembalikan rasa kemanusiaan kita. Media sosial masih memberikan manfaat dan nilai positif. Publik tersadar dan bergerak akan ketimpangan, ketidakadilan, atau penindasan yang terjadi di sekitar kita.
Salam,
Wonogiri, 18 Februari 2020
10:51 amÂ