Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Project Manager for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Menelisik Tren "Smartphone" yang Lebih Besar, Cepat, dan Banyak Kamera

23 Oktober 2018   22:07 Diperbarui: 24 Oktober 2018   10:40 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tiap level smartphone, spek dan fitur akan dikurangi. Sudah barang tentu hal ini ditentukan harga. Dan bagi beberapa vendor, kadang dirilis bermacam varian dengan spek yang hampir mirip. Konsumen pun disuguhi ilusi kesan flagship dari varian yang ditawarkan. 

Mungkinkah ada di satu waktu nanti? Ada sebuah smartphone yang tidak perlu meng-update OS/aplikasi.

Ketiga, trend akan berlangsung cepat dan incremental. Hampir di tiap quartal, vendor smartphone merilis varian terbaru. Kadang rumor flagship phone pun bocor di internet. Gempita dan penasaran pun terbentuk. 

Inovasi yang ada pun cenderung incremental atau kecil sekali. Seperti menambah cepat prosesor dan RAM, jumlah MP kamera, atau kapasitas baterai. 

Tidak ada yang benar-benar 'merevolusi' inovasi smartphone. Contohnya gebrakan Apple pada BlackBerry yang kini masih dirasa ketakjubannya.

Inovasi yang mungkin bisa dilihat adalah soal privacy pengguna smartphone. Vendor seperti Purism merilis varian Librem Phone dengan keketatan privacy yang cukup mumpuni. Walau mungkin, segmentasi penggunanya mungkin bagi mereka yang benar-benar melek literasi dunia digital.

Cellphone with Money - ilustrasi: rd.com
Cellphone with Money - ilustrasi: rd.com
Keempat, cepatnya trend berganti berimbas cepatnya berganti smartphone. Smartphone dengan RAM besar tentu menggoda game developer menciptkan gim yang berat dan rumit. 

Begitupun dengan smartphone ber-MP besar akan memicu munculnya aplikasi berbasi AI yang rumit.

Dampaknya, aplikasi akan terus di-update. Bahkan OS (operating system) akan cepat berganti. Contohnya, Android OS yang hampir menyentuh versi 9.0 mungkin tidak bisa diinstall HP jadul. Sehingga, aplikasi yang ada dipaksa berhenti pada versi dibawahnya atau jauh dibawahnya.

Sehingga konsumen ditodong mengganti smartphone-nya dengan compatibility system yang lebih update. 

Semua karena 'jeroan' smartphone baru akan pasti mendukung kinerja dan performa OS dan aplikasi yang ada. Dan HP jadul kita pun jarang yang mau membelinya.

Mungkinkah ada di satu waktu nanti? Ada sebuah smartphone yang tidak perlu meng-update OS/aplikasi. Dan mungkin smartphone seperti inilah yang benar-benar revolusioner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun