Mohon tunggu...
Giovani Yudha
Giovani Yudha Mohon Tunggu... Freelancer - Gio

Sarjana HI yang berusaha untuk tidak jadi Bundaran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Beda Aplikasi, Beda Akun, dan Beda Kepribadian

11 Mei 2021   13:23 Diperbarui: 11 Mei 2021   19:00 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Identitas Media Sosial - Sumber: Gary Waters /Getty Images/Ikon Images viawired.com

Ketika mengatakan tersebut, ada keinginan saya untuk menjadi mereka dan benci dengan diri sendiri karena tidak bisa menyajikan keindahan yang sama. Maka dari itu, saya memutuskan hapus akun permanen. 

Namun sayangnya, saya harus pakai Instagram lagi untuk pekerjaan. Industri kerja ala gen-z berkutat pada Instagram, bukan? 

Buat lagi akun Instagram, saya mencoba untuk mengunggah snapgram atau foto semenarik mungkin untuk dilihat. Berpura-pura menjadi "indah".

Kepribadian yang dibangun dari tiap media sosial pastinya berbeda dan menyesuaikan dengan aplikasinya. Kalau beda aplikasi beda kepribadian, lalu kepribadian yang "asli" mana? 

Saat ini juga ada fenomena Second account, Role player account, Alter account, atau Buzzer account. Apakah kalian punya?

Kalau kalian punya akun yang saya sebutkan di atas, artinya kalian membangun kepribadian tambahan. Kepribadian yang berbeda dari akun utama. Kepribadian yang dibangun biasanya heboh, seram, kritis, dan peduli.

Fenomena akun-akun ini semakin membingungkan lagi. Ciri khas dari akun ini adalah dimiliki oleh seseorang atau lebih dari satu untuk mengunggah foto-foto lucu, aib, gibah-an/julid, dan sifat akunnya pribadi. 

Kalau ada yang penasaran dengan contoh akun-akun ini, silahkan cek di Twitter dan Instagram. Banyak banget dan terlihat jelas.

2. Kepribadian Menyesuaikan Tujuan

Bicara tentang kepribadian di media sosial tidak pernah terlepas dari namanya tujuan. Ada banyak alasan seseorang berselancar di media sosial:

1. Jualan atau endorse, media sosial digunakan untuk mendapatkan uang. Bisa dengan menjual produk yang dimiliki atau berupa endorsement.

2. Crowdfunding dan Voting, media sosial digunakan untuk mendapat kepedulian banyak orang sehingga berujung pada donasi. Ada juga yang digunakan untuk voting idolanya dalam acara tertentu supaya bisa menang. Semakin banyak akun, semakin tinggi suara.

3. Hiburan, media sosial digunakan untuk sekadar melepas penat dan mengeluarkan uneg-uneg yang sifatnya self-healing atau biar pikiran rileks

4. Viral, media sosial digunakan untuk mem-viral-kan sesuatu supaya mendapat atensi yang lebih dibandingkan hal-hal lainnya. Caranya bisa mendukung atau merundung yang penting bisa jadi pusat perhatian. 

5. Branding, media sosial digunakan untuk menunjukkan "siapa dirinya" dan meraih atensi banyak pengguna media sosial.

Apa ada salah satu dari kelimanya itu tujuan kalian? atau ada tujuan lain mungkin?

Contohnya saja akun Aldi Taher, menurut kalian apakah konsistensinya menyanyi brader-brader, musik tew-tew-tew, dan tingkahnya itu mencerminkan kepribadian aslinya? Bisa iya, bisa tidak, tapi yang jelas dirinya berhasil mencapai tujuan dari yang saya sebutkan di atas: endorse, viral, dan branding.

Apapun tujuan kalian di media sosial pasti ada kepribadian yang harus dibangun supaya tercapai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun