Kyrie Irving, Si Jenius di Dalam dan Luar Lapangan
Kyrie Irving adalah salah satu pemain NBA yang paling memikat. Gaya mainnya penuh seni dribel licin, gerakan cepat, dan finishing memukau. Tapi bukan cuma itu. Kyrie juga dikenal punya pemikiran tajam dan sikap tegas terhadap hal-hal yang ia anggap penting.
Di balik permainannya yang memesona, Kyrie juga menjadi ikon sepatu basket. Bersama Nike, ia merilis lini sepatu bertajuk "Kyrie" yang sangat digemari anak muda, terutama karena tampilannya keren dan cocok untuk bermain basket di lapangan manapun, termasuk jalanan.
Namun, segalanya berubah saat Kyrie berselisih dengan Nike. Kontraknya diputus. Banyak yang mengira kariernya di dunia sepatu akan tamat. Tapi Kyrie justru membalikkan keadaan. Ia pindah ke Anta dan dari situlah kisah barunya dimulai.
Hubungan antara Kyrie dan Nike berjalan mulus selama bertahun-tahun. Koleksi sepatunya laris manis. Tapi Kyrie bukan tipe pemain yang hanya tampil dan diam.
Ia sering menyuarakan pendapatnya mulai dari kritik sosial, kepercayaan pribadi, hingga isu politik. Beberapa pernyataannya menuai kontroversi, termasuk saat ia membagikan tautan film yang mengandung pesan sensitif.
Nike, sebagai merek global yang menjaga citra, akhirnya merasa Kyrie terlalu berisiko untuk terus didukung.
Jadi, meskipun sepatunya populer, kerja sama mereka pun dihentikan pada tahun 2022.
Sederhananya, Kyrie tidak suka dikekang. Ia ingin menyampaikan opini, berpikir bebas, dan menjadi lebih dari sekadar "wajah iklan". Ini bertabrakan dengan cara kerja brand besar seperti Nike, yang seringkali ingin "mengatur" pesan-pesan publik dari atlet mereka.
Nike ingin duta yang aman, rapi, dan tidak kontroversial. Kyrie justru ingin jadi diri sendiri apa adanya, dengan semua pendapat dan keyakinan pribadinya.
Bayangkan seorang penyanyi terkenal tiba-tiba kehilangan label musik ia tetap bisa tampil, tapi tanpa dukungan produksi, promosi, atau rekaman. Itulah yang terjadi pada Kyrie.
Lalu muncullah Anta, merek asal Tiongkok yang mulai naik daun dalam dunia olahraga. Mereka melihat Kyrie bukan sebagai masalah, tapi sebagai peluang.
Anta tak hanya memberi kontrak sponsorship. Mereka memberi Kyrie peran penting sebagai Chief Creative Officer (CCO). Artinya; Kyrie ikut menentukan desain sepatu, Kyrie bisa memasukkan nilai-nilai pribadinya ke dalam produk, Kyrie diberi kebebasan berekspresi, sesuatu yang tak bisa ia dapat dari Nike.
Pada tahun 2024, lahirlah Anta Kai 1 sepatu pertamanya dengan Anta, penuh simbol spiritual dan estetika khas Kyrie.Â
Respons pasar? Sangat positif.
Langkah Kyrie pindah ke Anta menjadi titik balik. Ia menunjukkan bahwa pemain besar tidak harus bergantung pada merek raksasa, atlet bisa punya kontrol atas produk dan nilai-nilai yang diwakilinya.
Sekarang, penggemar basket mulai lebih terbuka pada brand non-Amerika. Banyak yang penasaran: "Kenapa Kyrie memilih Anta?" Jawabannya: karena Kyrie ingin punya kendali, bukan dikendalikan.
Mengapa Ini Tetap Relevan, Meski Nike Sudah Move On? Meskipun Nike terus merilis sepatu pemain lain, dan Kyrie sudah tak di sana, kisah ini tetap hidup. Karena Kyrie membuktikan satu hal penting:Â
Kyrie Irving telah membuktikan bahwa dirinya bukan hanya pemain basket hebat, tapi juga pemikir, kreator, dan simbol kebebasan.
Ia tidak memilih jalan mudah bersama merek besar yang mengekang. Ia memilih membangun sesuatu yang baru. Dan langkah itu kini menginspirasi banyak orang.
"Kyrie tak bisa diatur tapi justru dari sana, ia menemukan jalannya sendiri." #A11even #prayforkyrie
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI