Mohon tunggu...
Daily Life
Daily Life Mohon Tunggu... Freelance

Menyukai fakta menarik dalam kehidupan sehari-hari

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mindfulness: Cara Paling Efektif untuk Memutus Kebiasaan Buruk

1 Oktober 2025   17:39 Diperbarui: 1 Oktober 2025   17:39 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita semua memiliki kebiasaan buruk. Mulai dari menggigit kuku, terlalu sering mengecek ponsel, hingga merokok. Namun, mengubah kebiasaan tersebut sering terasa mustahil. Judson Brewer, seorang psikiater dan peneliti, menjelaskan bahwa cara paling efektif bukanlah dengan memaksa diri berhenti, melainkan dengan rasa ingin tahu atau mindful curiosity.

Bagaimana Kebiasaan Buruk Terbentuk? Kebiasaan terbentuk melalui mekanisme otak sederhana:
1. Pemicunya muncul (misalnya rasa stres).
2. Kita melakukan perilaku tertentu (misalnya merokok).
3. Otak menerima ganjaran (rasa lega sesaat).
Siklus ini berulang hingga menjadi otomatis. Semakin sering kita mengulangnya, semakin kuat jalurnya di otak.

Mengapa Sulit Dihentikan?
Seringkali kita mencoba menghilangkan kebiasaan dengan *menahan diri* atau memberi hukuman. Namun, otak kita dirancang untuk mencari ganjaran, bukan untuk menerima larangan. Akibatnya, semakin kita menekan kebiasaan, dorongan justru bisa semakin kuat.

Solusi: Rasa Ingin Tahu
Brewer mengusulkan pendekatan berbeda: *perhatikan kebiasaan itu dengan penuh kesadaran dan rasa ingin tahu*

Contohnya:
Ketika seseorang merokok, alih-alih melakukannya otomatis, mereka diminta memperhatikan setiap detail: rasanya di lidah, baunya, sensasi di paru-paru, bahkan rasa tidak enaknya setelah selesai. Dengan cara ini, otak menyadari bahwa merokok ternyata tidak seindah yang dibayangkan.

Hasilnya, kebiasaan tersebut kehilangan daya tariknya. Bukan karena dipaksa berhenti, melainkan karena otak sendiri menyadari bahwa kebiasaan itu tidak memberikan manfaat nyata.

Secara ilmiah, hal ini terlihat dari berkurangnya aktivitas pada posterior cingulate cortex, bagian otak yang terhubung dengan keterjebakan dalam kebiasaan.

Kesimpulan
Menghentikan kebiasaan buruk tidak harus dengan paksaan. Dengan kesadaran penuh dan rasa ingin tahu, kita bisa melihat kebiasaan dari sudut pandang baru. Begitu otak menyadari bahwa kebiasaan itu tidak memberikan manfaat nyata, kebiasaan tersebut akan perlahan kehilangan cengkeramannya.

Jadi, cara sederhana untuk mematahkan kebiasaan buruk adalah dengan berhenti melawannya dan mulai memperhatikannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun