"Kenapa yang gue lakuin selalu salah? Apa gue dilahirin cuma untuk jadi orang gagal? Kayaknya gue nggak punya alasan lagi untuk ngelanjutin hidup."
Dalam kehidupan yang tidak sempurna, pikiran negatif seperti di atas pasti pernah terlintas dalam benak kita. Seolah berada pada titik terendah dan hidup ini terasa tidak ada artinya lagi untuk dijalani.
Lalu, kita merenung memikirkan apa sebenarnya yang salah. Apa dari diri sendiri, orang lain, atau justru memang sudah ditakdirkan oleh Sang Pencipta?
Kemudian saya menemukan buku yang sangat menarik untuk dibaca karena membahas soal kehidupan, terutama tentang pertanyaan-pertanyaan diri dalam overthinking kita. Judulnya adalah What's So Wrong About Your Self Healing karya Ardhi Mohamad. Buku ini merupakan buku kedua, di mana buku pertamanya (What's So Wrong About Your Life) pernah saya ulas di tahun lalu.
Inilah yang menarik dari buku ini di mana akan menjawab rasa kekhawatiran diri di kehidupan. Mulai dari orangtua, kegagalan, juga masalah lain yang sering ada dalam pikiran seseorang. Buku ini pun sangat cocok dibaca mulai dari remaja hingga dewasa. So, untuk lebih lanjutnya akan saya bahas di sini.
HADIR DALAM 10 BAB YANG DEKAT DENGAN KEHIDUPAN
What's So Wrong About Your Self Healing menghadirkan 10 bab yang lahir dari rasa kekhawatiran diri. Tiap babnya akan terasa relate dengan kehidupan pembaca karena pasti pernah mengalaminya. Untuk lebih lengkap dan sedikit bocorannya, maka saya tulis tiap babnya di sini:
- Feels Like I Have The Worst Parents
- Feels Like I Don't Have Any Reason To Live
- Feels Like I Don't Have A Friend
- Feels Like I'm Never Enough
- Feels Like I Always Need Someone
- Feels Like I Worry All The Time
- Feels Like I Was Born A Failure
- Feels Like I'm Depressed
- Feels Like Everything I Do Is Wrong
- Feels Like No One Can Help Me
Sang penulis pun kemudian akan mengajak pembaca dengan gaya bahasa yang cukup ringan namun juga penuh makna. Setiap apa yang dituliskan tak hanya sekadar relate, melainkan juga terdapat jawaban dalam sudut pandang psikologi yang tak menggurui.
Salah satu keunikan buku ini (yang juga ada di buku sebelumnya) adalah selalu ada rangkuman di akhir bab yang bisa membuat pembaca mengingatnya lagi dengan metode yang lebih sederhana karena hanya dibuat dua halaman saja.
BERDAMAI DENGAN SISI PSIKOLOGI
Karena penulisnya merupakan lulusan psikologi, maka tak heran jika di dalamnya akan sedikit membahas dari sudut pandang psikologi. Berbagai teori pun pasti akan ditemui dalam beberapa bab ini yang akan menambah wawasan pembaca.