Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pentingnya Puasa Media Sosial Ketika Silaturahmi

30 Maret 2024   21:58 Diperbarui: 30 Maret 2024   22:09 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Kumparan

Di bulan Ramadan seperti ini pastinya kita banyak mendapat undangan reuni dari kerabat lama hingga keluarga, di mana agendanya pasti tak jauh dari buka bersama. Momen seperti ini menjadi hal yang lebih terasa kehangatannya saat dilakukan di bulan Ramadan. Maka dari itu banyak sekali tempat makan yang akan dipenuhi oleh orang-orang menjelang waktu Magrib.

Waktu singkat ketika bertemu dengan kerabat dan keluarga ini harus digunakan sebaik mungkin. Kita pun banyak menjumpai ketika melihat di media sosial banyak sekali dari mereka yang membuat dokumentasi foto hingga konten video. Tentu ini tidak salah karena memang jadi hal yang wajib diabadikan di zaman modern seperti ini.

Tapi ada hal kecil yang punya efek besar ketika kita sedang mengadakan reuni, yaitu terlalu sibuk bermain ponsel. Ya entah itu bermain sosial media seperti Instagram dan Tiktok, ataupun membalas pesan Whatsapp.

Baru beres foto-foto, eh langsung sibuk ngedit dan post di Instastory. Habis buat konten video, sibuk edit sana sini biar langsung diunggah ke Tiktok. Meski memang tidak semuanya melakukan hal ini, tapi sikap untuk berpuasa beberapa saat ketika silaturahmi tetap perlu dilakukan.

Ponsel atau handphone memang jadi nyawa kedua bagi banyak orang. Tak heran bahwa kita terkadang jadi kecanduan tak melepas pandang dari benda itu. Dan media sosial seperti IG, Tiktok, atau Twitter (X) jadi hal yang harus selalu dibuka agar kita tahu bagaimana update konten orang-orang di dalamnya. Secara tak langsung ya jadi FOMO (Fear of Missing Out).

Kembali lagi ke momen silaturahmi, contohnya ya saat bukber. Mulailah mengontrol diri agar kita tak terjebak di dunia maya. Fokus pada realita selama beberapa jam saja tidak sulit bukan?

Jika memang ada hal darurat yang membuat kita terpaksa memainkan ponsel selama beberapa menit, tak ada salahnya untuk meminta izin terlebih dahulu agar tidak terlihat tak sopan. Mereka pun pasti mengerti.

Masalah dokumentasi dan konten ke media sosial sebaiknya mulai diedit dan unggah ketika sampai di rumah saja, jangan di tempat yang sama ketika masih berkumpul. Seperti yang Kompasianer tahu bahwa kita ingin hasil terbaik yang bisa jadi perhatian bagi netizen, maka mengedit foto atau video pasti membutuhkan waktu yang tak sebentar.

Maka jika hanya mengandalkan waktu ketika bertemu dengan kerabat dan keluarga, pastilah durasinya jadi habis menatap ponsel. Jadi lebih baik bisa diedit di rumah saja ketika benar-benar santai.

Berpuasa media sosial seperti ini tak melulu soal Ramadan, puasa, dan buka bersama saja kok. Di momen-momen penting lain ketika bertemu dengan orang lain (entah itu hanya berdua ataupun banyak), sikap seperti ini haruslah mulai diterapkan. Ini soal etika dan bagaimana cara kita menghormati lawan bicara.

Apalagi lebaran sebentar lagi. Jangan sampai dong terlalu sibuk di dunia maya sementara ada komunikasi secara langsung yang harus dilakukan, terutama terhadap keluarga besar.

Itulah tulisan singkat saya tentang betapa pentingnya berpuasa media sosial ketika sedang silaturahmi. Jangan sampai mendekatkan yang jauh, tapi menjauhkan yang dekat.

Akhir kata, semoga bermanfaat untuk para pembaca. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2024-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun