Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Suzume", Mengungkap Masa Lalu Lewat Pintu Pembuka Bencana

10 Maret 2023   14:38 Diperbarui: 11 Maret 2023   23:25 2385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan ketika Suzume membuka salah satu pintu dalam film Suzume no Tojimari.(Dok. CGV)

Pertama kali saya mengenal karya Makoto Shinkai adalah beberapa tahun lalu ketika menonton film Your Name. Film ini benar-benar punya plot bagus dengan visual animasi yang memanjakan. Saya yang sebenarnya jarang nonton anime pun justru jadi menjatuhkan hati.

Di tahun 2019, Makoto Shinkai kembali dengan filmnya berjudul Weathering With You. Saat itu saya langsung menontonnya di layar lebar dan mengakui  bahwa cerita dan visualnya tak kalah memuaskan dengan film Your Name yang rilis di tahun 2016.

Sementara itu di tahun 2022 diberitahukan secara resmi bahwa Makoto Shinkai membuat film barunya berjudul Suzume. Film ini sudah rilis lebih dulu di negara asalnya di akhir tahun 2022 dan masuk ke bioskop Indonesia di tanggal 8 Maret 2023 kemarin.

Karena saya sudah nonton 2 film sebelumnya, maka rasanya tak bisa melewatkan kesempatan untuk nonton ini. Maka dari itu di hari pertamanya rilis, saya langsung meluncur ke bioskop terdekat. Dan di tulisan ini pula saja akan mencoba memberi ulasan mulai dari sinopsis, sedikit alur cerita, hingga perbandingan dengan film-filmnya yang lain. Yuk, kita mulai bahas di bawah ini.

image by Pikiran Rakyat
image by Pikiran Rakyat

SINOPSIS


Suzume yang dijadikan sebagai judul film ialah nama tokoh utamanya. Ia adalah seorang siswi SMA di Kyushu, Jepang. Kehidupannya berjalan layaknya remaja biasa sampai ia bertemu dengan seorang laki-laki gondrong ketika hendak berangkat sekolah.

Laki-laki itu menanyakan soal sebuah pintu kepada Suzume. Meski awalnya tak mengerti, Suzume penasaran dan mengikuti jejak keberadaan orang itu ke sebuah tempat tua yang terbengkalai. Di sana ada sebuah pintu yang berdiri  sendiri tanpa ada bagian lain. Suzume membuka perlahan, melihat sesuatu pemandangan indah malam hari yang dihiasi oleh bintang-bintang.

image by Geek Culture
image by Geek Culture

Ia tak sadar bahwa pintu tersebut sebenarnya menjadi pembuka sebuah bencana besar, yaitu gempa bumi. Dari pintu itulah akan keluar cacing merah raksasa yang jika jatuh ke permukaan bumi akan jadi malapetaka. Sedangkan yang bisa melihatnya hanya Suzume dan si laki-laki tadi. Orang-orang biasa justru tak merasakan apa-apa dan menganggap tak ada masalah besar yang terjadi.

Keduanya berkenalan. Laki-laki itu bernama Souta. Ia adalah seorang penutup, yaitu orang yang bertugas mencegah keluarnya cacing tadi dari pintu misterius. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan Jepang (juga bumi tentunya) dari kehancuran.

Dari sinilah petualangan Suzume dan Souta dimulai untuk menemukan pintu-pintu lain yang harus ditutup.

PETUALANGAN SERU DAN LUCU

Mencari hingga menutup pintu yang jadi gerbang bencana tentu bukan hal mudah. Suzume mau tak mau berkeliling Jepang bersama Shouta dan semakin jauh dari desa tempatnya tinggal. Namun ada satu hal unik di sini di mana sosok Souta telah dikutuk oleh Daijin, batu kunci yang menjaga pintu. Laki-laki itu malah menjadi kursi kayu kecil yang biasa digunakan Suzume ketika masih kecil.

Maka dari itu Suzume menjelajahi setiap sudut Jepang dengan terus membawa kursi (yang dirasuki oleh Souta) dan mencari juga keberadaan Daijin yang menjelma menjadi kucing putih.

image by CNN Indonesia
image by CNN Indonesia

Di sana perjalanan ia menemukan pintu-pintu yang jadi gerbang keluarnya cacing besar pembawa bencana. Bersama Souta dalam bentuk kursi, keduanya bekerja sama agar menutup dan mengunci pintu tersebut. Aksi menegangkan sangat terasa di sini karena jika terlambat sedikit saja untuk menutupnya, Jepang akan hancur karena gempa.

Pada beberapa bagian lain justru ketegangan jadi lebih mereda karena diisi oleh adegan lucu yang membuat senyum bahkan tertawa tapi tanpa perlu dipaksakan. Salah satunya ketika Suzume bisa bertemu dengan orang-orang baru yang banyak membantunya di petualangan ini.

CERITA MASA LALU YANG HARUS DITEMUKAN

Masih dalam perjalanannya mencegah bencana, Suzume mengingat beberapa memorinya dulu ketika ibunya masih hidup. Ia merasa pernah memasuki dunia di balik pintu pembuka bencana itu yang mana isinya seperti taman indah dengan rumput hijau, kemudian dihiasi dengan bintang pada malam hari.

image by Anime News Network
image by Anime News Network

Sambil mencari pintu-pintu lain yang jadi targetnya, Suzume pun mencari pintu yang sekiranya bisa menghubungkannya ke ingatan masa lalu itu. Di sini juga akan terungkap satu kejadian bersama sang ibu yang dilupakannya karena saat itu masih sangat kecil.

Tidak hanya membuat penasaran, misi Suzume ini pun akan mengundang haru yang menonton meski tak sampai membuat saya menangis.

PERBANDINGAN DENGAN FILM LAIN

Sebenarnya Makoto Shinkai memiliki karya lainnya dan tak sebatas Your Name, Weathering With You, dan Suzume saja. Namun karena memang saya bukan pencinta anime garis keras, jadi saya baru menonton 3 film itu saja.

Jika ketiganya dibandingkan, menurut saya pribadi Your Name tetaplah yang terbaik karena punya plot sempurna atas benang merah tokoh utamanya. Bukan berarti dua lainnya jelek ya, karena Weathering With You dan Suzume punya keunggulan lainnya.

Lalu ada 1 hal yang menjadi tema utama untuk tiga film ini di mana ketiganya sama-sama mengedepankan tema bencana. Meski terkesan punya formula yang itu-itu saja, tapi Makoto Shinkai membuat Suzume tetap jadi masterpiece dan menjadi favorit kedua untuk saya setelah Your Name.

image by Intip Seleb
image by Intip Seleb

Romansa tipis-tipis antara Suzume dan Souta pun nampak manis tapi tidak berlebihan sehingga masih cocok ditonton bersama keluarga. Dan juga ada beberapa bagian di mana memiliki pesan untuk keluarga, seperti halnya tentang Suzume dan bibinya yang telah merawat dia selama 10 tahun.

Hanya saja yang menurut saya jadi catatan adalah durasi 2 jamnya tampak dibuat berbelit pada beberapa scene. Sebenarnya masih ada yang bisa dipangkas, karena saya yang menonton jadi terkesan monoton dan ingin segera film cepat selesai.

...

Jadi, kira-kira bagaimana ya nasib Suzume? Akankah ia menemukan rahasia penting tentang ibunya? Dan juga apakah Souta bisa kembali menjadi manusia biasa untuk menghapus kutukannya? Tentunya jika ingin tahu jawabannya, Kompasianer bisa langsung menonton film Suzume di bioskop terdekat mumpung masih baru dan diisi oleh banyak studio.

Film Suzume merain nilai di IMDb sebesar 7.9/10 dan Rotten Tomatoes sebesar 93%. Untuk nilai pribadi saya sendiri adalah sebesar 8.7/10 dengan beberapa pertimbangan di atas.

Jika Kompasianer masih penasaran dengan kilasan ceritanya, bisa simak trailer-nya di bawah ini ya:


Nah, saya kira cukup sampai sini dulu ulasan film kali ini. Terima kasih sudah mampir. Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2023-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun