Ada batas tipis antara persahabatan yang telah terjalin lama dengan perasaan lain bernama cinta. Keduanya hadir pada satu titik yang tak terduga, membuat seseorang tak mampu menentukan pilihan untuk tetap bertahan atau justru melepaskan.
Bakatnya dalam bidang sastra membuat Faizal selalu membawa tablet androidnya kemana pun ia pergi. Di sela waktu yang kosong, ia akan menyempatkan diri menulis puisi atau cerita pendek yang nantinya akan diunggah ke blog pribadinya. Ada juga beberapa tulisan yang sengaja diarsipkan untuk tidak dibaca oleh orang banyak.
Kali ini, di kelasnya sambil menunggu dosen yang belum datang, Faizal menulis dua kalimat yang tiba-tiba saja terlintas dalam pikirannya. Tentang perasaannya pada seseorang. Tentang sesuatu yang selalu membuat dadanya sesak.
"Ada batas tipis antara persahabatan..."
Seketika Faizal mengunci layar tabletnya karena panik.
"Bisa tolong untuk nggak ganggu privasi orang?" tanyanya kesal pada Jonatan, teman sebangkunya itu.
"Nggak sengaja, bro. Maaf, deh."
Ada jeda beberapa saat sampai Jonatan kembali bicara soal tulisannya itu.
"Tembak aja, lah. Daripada gini terus."
"You don't know story of us," jawab Faizal dengan senyum getir.
Selanjutnya, dosen datang. Percakapan soal tulisan itu perlahan dilupakan oleh Jonatan, tapi tidak bagi penulisnya.