Jurnalis adalah sebuah profesi yang memiliki berbagai peran dalam menegakan demokrasi dalam negara Indonesia. Jurnalis menjadi pilar penjaga demokrasi, ketika adanya ketidak beresan dalam suatu  negara, jurnalis akan menjadi pengingat untuk selalu mengingatkan kesalahan tersebut.
Jurnalis dalam prakteknya untuk menjadi penyadar kesalahan bangsa harus berlandaskan etika jurnalisme. Etika dapat kita artikan sebagai pedoman-pedoman yang dipahami seseorang. Dalam pers, seorang jurnalis harus memegang etika-etika pers dalam membuat suatu pemberitaan. Etika pers lah yang menggambarkan moral seorang jurnalis dalam melaksanakan tugasnya.
Etika pers yang diterapkan oleh seorang jurnalis akan membawa dia kepada penghayatan. Penghayatan yang menjadi dasar jurnalis untuk menilai suatu hal dan membuatnya menjadi sebuah berita dengan berimbang. Penghayatan yang ada pada jurnalis ini adalah hasil dari hati nurani seorang jurnalis.
Hati nurani jurnalis  yang baik adalah hati nurani yang berlandaskan etika pers. Dalam etika pers sendiri jurnalis harus melakukan pembuatan berita sesuai dengan pedoman yang ada. Pedoman-pedoman dalam pers merupakan bentuk moral pers. Dari adanya moral pers tersebut berita yang dihasilkan akan berlandaskan hati nurani.
Jika sebuah pemberitaan tidak sesuai hati nurani yang sebenarnya, dapat dikatakan pemberitaan tersebut adalah pemeberitaan yang tidak berpihak kepada  kebenaran dan keadilan.