Mohon tunggu...
Gilang Rahmawati
Gilang Rahmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari menjadi kuli tinta.

*** silahkan tinggalkan pesan *** ** http://www.kompasiana.com/the.lion ** #GeeR

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kemeriahan Festival Budaya Isen Mulang di Kalteng

22 Mei 2013   17:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:11 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Palangkaraya dalam seminggu ini tampak ramai, terlebih di wilayah Temanggung Tilung. Sebab, dalam rangka peringatan HUT Kalteng ke-56 diselenggarakan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM). Temanggung Tilung menjadi salah satu pusat penyelenggaraan berbagai lomba seni dan budaya. Di sana terdapat area perlombaan dan juga stand pameran.

Tulisan ini saya buat sebagai apresiasi saya untuk festival yang bagi saya harus diacungi jempol. Karena pada FBIM ini secara tidak langsung sebagai sebuah pelestarian budaya dayak. Pelestarian ini diwujudkan dengan adanya Festival tersebut, dimana pihak penyelenggara masih mempertahankan berbagai lomba/permainan tradisional dayak.

Festival ini memang sering dilakukan setiap tahunnya, tapi saya baru bisa menikmati tahun ini. Diawali dengan karnaval budaya sebagai pembukaan FBIM. Warga kota pada tanggal 18 Mei 2013 pun ikut memadati pusat kota Palangkaraya. Termasuk saya, yang saat itu berdesakan bersama fotografer lainnya. Penyelenggaraan festival ini juga menyedot perhatian jurnalis dari luar negeri.

[caption id="attachment_255347" align="aligncenter" width="640" caption="(Tarian pembukaan Festival Budaya Isen Mulang)"][/caption]

[caption id="attachment_255348" align="aligncenter" width="640" caption="(Peserta karnaval)"]

1369215903501767837
1369215903501767837
[/caption]

[caption id="attachment_255349" align="aligncenter" width="640" caption="(Semar 6 meter berjalan di tenah keramaian. Semar ini perwakilan dari Jawa Tengah.)"]

1369216290479132189
1369216290479132189
[/caption] [caption id="attachment_255350" align="aligncenter" width="640" caption="(Perwakilan Paguyuban Jawa Timur menampilkan reog saat karnaval)"]
13692166141531761825
13692166141531761825
[/caption]

Setelah meriahnya karnaval, perlombaan pun akhirnya resmi dimulai. Pada hari pertama, di dua tempat berbeda diselenggarakan lomba masak, lomba lawang sekepeng (memutuskan benang/ tali yang terdapat pada gapura penyambutan), lomba manetek dan manyila kayu (memotong dan menata kayu), lomba sepak sawut (sepakbola api) di Temanggung Tilung. Serta, lomba jukung hias (perahu hias) di Pelabuhan Flamboyan.

[caption id="attachment_255360" align="aligncenter" width="640" caption="(Salah satu perahu hias, di foto dari atas Jembatan Kahayan - eye bird level-)"]

1369217441758755776
1369217441758755776
[/caption]

Pada hari pertama, lomba yang paling menarik minat saya untuk memotretnya adalah sepak sawut. Sepak sawut adalah permainan sepakbola yang bolanya menggunakan sabut kelapa yang telah dikeringkan lalu direndam dengan minyak tanah. Dan saat permainan dimulai, bola tersebut dibakar. Para pemainnya pun tidak dianjurkan menggunakan alas kaki, mereka melumuri kakinya dengan pasta gigi.

[caption id="attachment_255351" align="aligncenter" width="640" caption="(Berebut bola api)"]

13692167451473527637
13692167451473527637
[/caption] [caption id="attachment_255352" align="aligncenter" width="640" caption="(GOOOLL !!)"]
1369216855155578541
1369216855155578541
[/caption]

Lanjut pada hari kedua, di lapangan Temanggung Tilung diselenggarakan lima lomba; Lomba Malamang (membuat lemang – makanan khas kalteng berupa ketan-), Lomba Balugu (memperlombakan ketangkasan membidik keping tempurung kelapa menggunakan lontaran keping tempurung kelapa lainnya), Lomba Mangaruhi (menangkap ikan), Lomba Sepak Sawut, dan Lomba Tari Pedalaman. Tari pedalaman yang paling saya nikmati. Kurang lebih ada delapan daerah yang menjadi peserta, dan tentu saja ke delapan peserta ini punya ciri tarian daerah masing-masing. Ada satu penampilan yang mengejutkan, saat para penari wanita memainkan mandau (senjata tradisional dayak). Mandau yang mereka pegang tersebut bukan mandau mainan, tidak ada wajah takut jika terluka apabila salah menggerakkannya. Kemudian, masih di hari yang sama terdapat perlombaan dayung yang dilaksanakan di bawah Jembatan Kahayan.

[caption id="attachment_255354" align="aligncenter" width="640" caption="(Mendayung)"]

13692169721266096832
13692169721266096832
[/caption]

[caption id="attachment_255356" align="aligncenter" width="640" caption="(Dua penari luwes memegang mandau)"]

136921704757291474
136921704757291474
[/caption]

[caption id="attachment_255361" align="aligncenter" width="640" caption="(Peserta lomba dayung yang bertanding di bawah Jembatan Kahayan)"]

13692175971163071299
13692175971163071299
[/caption]

Pada hari ketiga, tepat pada tanggal 21 mei 2013 dilaksanakan Lomba Mangenta (memasak masakan tradisional dayak), Lomba Habayang (permainan gasing), Lomba Jukung Tradisional, Lomba Besei Kambe (mirip seperti tarik tambang, namun dilaksanakan di sungai dengan menggunakan perahu dan dayung), Lomba Pemilihan Putra/I Pariwisata, dan Lomba Tari Pesisir.

[caption id="attachment_255357" align="aligncenter" width="640" caption="(Membersihkan beras, salah satu proses mangenta)"]

1369217142301349333
1369217142301349333
[/caption]

[caption id="attachment_255358" align="aligncenter" width="576" caption="(Menampi Beras)"]

1369217215889476639
1369217215889476639
[/caption] [caption id="attachment_255359" align="aligncenter" width="512" caption="(Habayang - Permainan Gasing)"]
13692172661415373264
13692172661415373264
[/caption]

Hari ini (22/5), merupakan hari terakhir serangkaian perlombaan seni dan budaya. Lomba yang dilaksanakan masih seputar budaya warga Dayak, yaitu Lomba Manyipet (menyumpit), Lomba Besei Kambe, Lomba Karungut (puisi tradisional yang dinyanyikan), Lomba lagu daerah, dan final pemilihan putra/I Pariwisata. Beberapa perlombaan tidak dapat saya abadikan, dikarenakan waktu yang bersamaan dengan lomba yang tengah saya foto. Dan keesokan harinya, tepat tanggal 23 Mei 2013, warga Kalimantan Tengah akan merayakan hari jadi ke-56.

***

Tulisan ini ditulis untuk memperkenalkan sebagian dari budaya (kesenian ataupun permainan) dayak kepada pembaca. Jika tertarik untuk menyaksikan, masukan pada planning liburan bulan mei tahun depan menuju Palangkaraya! ^^

*Salam Budaya*

SELAMAT ULANG TAHUN KE-56, KALIMANTAN TENGAH!

Seluruh foto milik pribadi.

GeeR

Gilang Rahmawati

Palangkaraya, Mei 2013.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun