Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pro-Kontra Penyesuaian Upah Pemain akibat Covid-19

2 April 2020   17:08 Diperbarui: 3 April 2020   20:26 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PSSI, Mochamad 'Iwan Bule' Iriawan, beserta stakeholder tekait menggelar Rapat Luar Biasa untuk menghentikan sementara kompetisi Liga 1 dan Liga2 musim 2020, di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 16 Maret 2020 (Dok. PSSI via tribunnews.com)

Namun kondisi keuangan yang sehat tak membuat Presiden klub, Florentino Perez, yakin mampu menutupi pengeluaran klub berupa upah pemain. Bayang-bayang defisit lebih besar mengingat pendapatan klub lewat komersil pun ikut padam ketika kompetisi berhenti.

Petinggi Real Madrid masih menganalisis situasi ini dan belum membeberkan gagasan berapa persen mereka akan memangkas gaji pemain dan divisi lainnya.

Namun melihat keuangan klub yang sehat, Perez rasa-rasanya tak akan mengambil lebih dari 10 persen atau tak akan lebih besar dari potongan gaji pemain sang rival. Tentunya setelah membuat tinjauan menyeluruh dan disepakati bersama-sama.

Manuver Barcelona diikuti oleh Espanyol dan Atletico Madrid. Mereka menyatakan akan merealisasikan kebijakan yang sama dan mengacu pada ERTE. Espanyol memberlakukan pemotongan gaji untuk anggota staf tim, termasuk di dalamnya yakni tim utama dan tim muda mereka. Sedangkan karyawan yang tidak berkaitan dengan divisi olahraga tidak akan terkena dampak kebijakan itu.

Berbeda dengan Atletico Madrid, melalui CEO-nya, Gli Marin, menyatakan bahwa pemain, staff olahraga, serta staff di luar divisi olahraga juga akan terkena kebijakan tersebut. Lebih lanjut, Ia menyebut tujuan merumahkan sementara karyawannya dilakukan agar neraca klub tetap stabil sampai kompetisi kembali digulirkan.

Bergeser ke negeri pizza, keberadaan Cristiano Ronaldo di Turin membuat petinggi perusahaan Juventus Football Club S.p.A gontai, namun pada akhirnya si nyonya tua itu berhasil terhindar dari kerugian sebesar 90 juta euro (1.6 triliun) untuk beberapa bulan ke depan berkat kebijakan pemangkasan gaji yang telah disepakati bersama oleh pihak klub dan pemain.

Negosiasi kedua pihak berjalan dengan mulus, seperti dikutip dari Football Italia, mereka sepakat tidak menerima gaji pada periode Maret, April, Mei, dan Juni tahun ini, dengan catatan pemain akan diberi kompensasi bila musim ini berlanjut.

Pemotongan Gaji Tidak Ada dalam Klausul Kontrak
Beberapa klub memiliki ketakutan yang serius dan cenderung berhati-hati dalam memutuskan kisaran gaji pemain dan staff yang akan dipangkas. Satu yang ditakutkan oleh petinggi klub ketika menerapkan kebijakan tersebut secara tidak porposional, yakin pembangkangan dari para pemainnya.

Pemberontakan yang terjadi bukan sekadar setuju atau tidak setuju untuk kemudian didiskusikan ulang, melainkan pemutusan kontrak secara sepihak oleh pemain. Sebab dalam hal ini para pemain tidak bisa didebat dan berada pada posisi yang kuat karena pemangkasan gaji tidak ada dalam klausul perjanjian mereka.

Termasuk dalam situasi pandemi ini, ada hak pemain yang dipangkas meski hanya sementara waktu. Jika tidak ada kesadaran kolektif dari kedua belah pihak atau pemain tak sejalan dengan pihak klub bisa jadi pemain mengajukan tuntutan atas keberatan sebagian gaji yang macet alias tak dibayarkan. Kondisi demikian diyakini bisa membuat mereka pergi dengan status bebas transfer.

Selain itu, pemotongan gaji dengan porposional mesti dipertimbangkan secara masak oleh klub. Mengingat tak semua pemain memiliki pendapatan besar. Hal demikian yang kemudian diutarakan oleh para pemain yang bermain di Seri B Italia, seperti kiper Cittadella, Alberto Paleari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun