Hijrah bisa diartikan 'move on'. Jadi, kemarin itu sebenarnya tahun baru 'Move on'. Baiknya jangan cuma ucap selamat sana-sini tanpa peduli arti. Mari buktikan kita sudah move on dari copras-capres dengan menjawab 2 pertanyaan berikut:
- Selain keburukan-keburukannya yang tak berhingga banyaknya itu, apa saja sih kebaikan (sisi positif) seorang Prabowo?
- Selain keburukan-keburukannya yang tak berhingga banyaknya itu, apa saja sih kebaikan (sisi positif) seorang Jokowi?
Jawab dalam hati saja untuk memastikan hati Anda berbicara. Kalau sudah pakai hati tetapi masih juga nggak bisa jujur, berarti mental Anda sedang dalam masalah besar. Perlu di-revolusi.
Kalau jawaban hati Anda jauh panggang dari api, dan justru membuat Anda semakin jengkel, berarti Anda belum mampu move on. Kalaupun di mana-mana Anda mengaku sudah move on, itu cuma basa-basi belaka, cuma move on nir-ikhlas. Orang Jawa bilang: mung kembang lambe alias lamis. Salah satu indikatornya adalah melakukan sindiran sinis terus via medsos dengan kamuflase berupa doa di bagian akhirnya. Terus begitu.. habis memaki-maki atau menyindir sinis seseorang, lalu mendoakan.. tapi besoknya memaki-maki lagi, menyindir lagi dengan sinis, trus mendoakan lagi.
Eh apa? Yang bertanya ini jelas sudah move on, lah.. Damai rasanya. Tapi memang saya bukan pendukung fanatik salah satu capres kemarin, sih. Jadinya lebih mudah sembuh dari kesurupan politik. Masih dekat sama akal sehat. :-)
