Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Partai Waralaba

25 Mei 2016   10:51 Diperbarui: 25 Mei 2016   10:57 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Istilah "partai" di Indonesia memang fleksibel. Saat kampanye, partai bisa berarti partai politik. Bisa juga berarti jumlah order kaos dan atribut. Ada partai besar, ada partai kecil. Partai besar diskonnya besar, partai kecil rabatnya kecil. Tukang sablon panen rejeki.

Nama-nama partai biasanya unik. Mudah membedakan antara partai yang satu dengan yang lain. Memang ada beberapa yang mirip, tetapi akhirnya hanya satu yang terunik yang bertahan, lainnya tereliminasi. Misalnya PDIP atau PDI Perjuangan yang akhirnya lebih mampu bertahan daripada PDI yang tanpa perjuangan. Kedua partai ini sama-sama merupakan partai lokal, pribumi Indonesia Raya, dan sama-sama menggunakan demokrasi sebagai tagline-nya.

Namun, meski sama-sama mengusung tagline demokrasi, Partai Demokrat memiliki sejarah yang berbeda dengan PDI Perjuangan maupun mendiang PDI tanpa perjuangan. Partai Demokrat terkesan seperti bukan partai pribumi. Dengan lambang bintang dan tiga warna khas, merah-putih-biru; mengingatkan kita pada Partai Demokrat di Amerika Serikat.

Memang banyak "partai demokrat" di dunia. Jika diperhatikan lambangnya, banyak yang menggunakan pakem dasar tiga warna merah-putih-biru. Berdasarkan lambang yang terdiri atas tiga warna tersebut dapat dirunut "kiblat"-nya: Amerika Serikat ataukah Britania. Jika mencantumkan gambar bintang, maka kiblatnya tentu Amerika. Jika tidak mencantumkan gambar bintang, kemungkinan besar kiblatnya Britania.

Partai-partai bernama demokrat yang lambangnya tidak terdiri atas warna merah-putih-biru dan tidak menyertakan gambar bintang dan atau tidak menyerupai bendera Inggris, kemungkinan besar merupakan partai-partai lokal, hanya kebetulan memiliki nama yang sama (jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris), dan tidak berhubungan dengan partai demokrat di Amerika maupun Inggris. Lalu, jika ada, apakah hubungan partai demokrat di Amerika dan Inggris dengan puluhan partai demokrat di negara-negara lain terjalin dalam bentuk "waralaba" di mana pusat men-support cabang dan cabang memberikan upetinya? Entahlah. Waralaba politik "susah" diduga. Ketahuan pun hampir tak pernah ada yang mau mengakuinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun