Konflik adalah hal wajar terjadi dalam hubungan sehari-hari. Terlebih lagi di dalam hubungan sosial dimana setiap pribadi memiliki pikiran dan keputusan yang berbeda-beda.
Hal seperti ini tentu saja menggerus kesabaran dan menimbulkan emosi dalam pribadi kita.
Namun, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjadi pribadi yang lebih bahagia, Â menyelesaikan konflik dengan cara yang tepat.
Cara pendekatan konflik yang dikutip dari Devito, J. (2015). Human Communication: The Basic Course, 13th ed. USA: Pearson. Menyebutkan bahwa salah satunya adalah avoiding. Namun avoiding atau menghindar, sepertinya terkesan egois dan tidak dewasa dalam menghadapi konflik, ya?
Ternyata tidak, loh! Karena avoiding yang dimaksud disini adalah sama-sama mengalah untuk tidak membicarakan topik yang menjadikan hal tersebut sebagai konflik dan mengalihkan kepada topik lain yag disetujui masing-masing.
Contohnya ketika dalam hubungan sepasang kekasih yang memilih agenda apa yang akan dilakukan saat nge-date pada hari itu. Pasti kita pernah mengalaminya bukan? Semisal saat pasangan kita mengajak untuk aktifitas outdoor, namun kita lebih memilih bersantai di coffee shop. Hal kecil seperti ini seringkali mengarahkan kita kepada konflik.
Menghindar mungkin dapat menjadi salah satu cara yang baik dalam menyelesaikan masalah. Namun jangan menghindari pasangan kitanya, ya!
Kita mungkin bisa menentukan alternatif kegiatan lain yang disetujui oleh kedua belah pihak, seperti pergi ke museum kontemporer atau apapun yang kalian berdua setujui.
Teknik menghindar (avoiding) ini bisa kamu aplikasikan di berbagai konflik sosial juga seperti dengan rekan kerja, pertemanan, dan lain sebagainya.
Karena tujuan dari Teknik ini adalah sama sama mengalah (I lose, you lose).
Karena hidup tidak harus selamanya kita anggap seperti pertandingan bukan? Yang dimana salah satunya jadi pemenang.
