Mohon tunggu...
Gibran KamalHusaini
Gibran KamalHusaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gibran Kamal Husaini, saya biasa dipanggil Gibran. Lahir di Jakarta, 13 september 2002. Anak ke-3 dari 4 bersaudara. Saya memiliki cita-cita ingin menjadi guru, atau sebenernya saya ingin menjadi sosok yang dapat menyebarluaskan ilmu, karena itu saya mengambil fakultas dakwah dan ilmu komunikasi Ketika daftar di Univesitar Islam Negri Syarif Hidayatullah, saya ingin mempelajari ragam-ragam metode dakwah, lalu insya Allah dapat mengaplikasikannya di kehidupan bermasyarakat di masa depan nanti. Saya dibesarkan di Jakarta, saya tinggal di rumah dengan 3 saudari saya dan ibu saya. Ayah meninggal dunia saat kami semua masih terbilang belum dewasa, tepatnya saya berumur 6 tahun yang sedang berkenalan dengan dunia sekolah dasar, jadi saya tidak begitu paham Ketika mendapatkan kabar bahwa ayah meninggal. Yang saya perhatikan hanya orang-orang saat itu menangis, sedih, sedangkan saya yang masih terbilang kecil belum bisa memahami apapun. Ibu saya semenjak ayah meninggal pada tahun 2009, berjuang membesarkan anak-anaknya dengan harapan kami bisa menjalani hidup dengan baik, tidak dicemari oleh hal-hal negatif lingkungan, dan alhamdulillah menurut saya sekarang kami semua besar dengan pendirian, tidak mudah diwarnai oleh hal-hal negatif lingkungan, memiliki akal sehat yang dapat membedakan mana baik dan mana buruk. Saya memulai Pendidikan dari Taman Kanak – Kanak Nurul Amanah, lalu saya melanjutkan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al – Azhar Jagakarsa selama 6 tahun sampai lulus, lalu melanjutkan di MTs Daarussalaam di jagakarsa selama 3 tahun, dan Ketika SMA saya masuk ke alam pesantren, tepatnya Pondok Pesantren Modern La Tansa di Lebak, Banten. Saya merasa terinspirasi oleh guru-guru yang mengajar saya. Saya ingin meniru kebaikan beliau beliau, doakan saya untuk menjadi yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Film

Reviem Film One Piece Red (Hashfi Sabib)

1 Oktober 2022   23:12 Diperbarui: 1 Oktober 2022   23:15 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

One Piece, anime yang saat ini menduduki posisi 3 teratas dalam tontonan favorit para manusia di bumi ini, menceritakan tentang sebuah kisah petualangan seorang anak laki-laki bernama Monkey. D. Luffy yang memiliki mimpi menjadi Raja Bajak Laut, karena semenjak luffy kecil ia sering bermain dengan bajak laut Rambut Merah (Akagami) yang di pimpin oleh Shanks. Luffy pun sangat mengagumi Shanks dan bajak laut dikarenakan dia melihat cara hidup bajak laut yang bebas, dan menurutnya orang paling bebas di dunia One Piece ialah Raja Bajak Laut.

Ketika berumur 17 tahun Luffy memulai perjalanan hidupnya sebagai bajak laut, dengan mengalirnya petualangannya sebagai bajak laut, luffy merekrur orang-orang yang membuatnya tertarik, dan sekarang kru bajak laut yang dipimpin oleh luffy telah beranggotakan 10 orang, kru bajak laut luffy diberi nama Bajak Laut Topi Jerami, karena topi jerami yang khas dipakai oleh luffy maka seluruh dunia mengenalnya sebagai Luffy si Topi Jerami 'Mugiwara no Luffy'.

Jika di film-film One Piece yang sebelumnya diwarnai oleh pertempuran luffy dengan musuh-musuhnya, di film One Piece Red kali ini lebih banyak diwarnai dengan adegan-adegan emosional yang menguak tentang masa lalu Luffy, Shanks, dan Uta.  Luffy dan teman-temannya bertemu dengan Uta, teman semasa kecil luffy. Uta dan Luffy sering bermain dengan bajak laut rambut merah, sehingga mereka memiliki kenangan dan merasa senang ketika bertemu kembali ketika dewasa ini. Uta dan Luffy pun sempat mengulang kembali kompetisi-kompetisi kecil yang sering mereka lakukan dulu ketika kecil bersama bajak laut rambut merah.

Namun sayangnya, Uta mengalami kenangan buruk dengan Shanks yang membuat Uta berpikir buruk tentang bajak laut selama hidupnya, sehingga ketika mendengar impian luffy yang ingin menjadi raja bajak laut, Uta pun menolak keras tentang impian luffy tersebut, dikarenakan Uta memiliki rasa benci terhadap semua bajak laut di dunia. Luffy pun tetap teguh pendirian dengan impiannya, mendengar impiannya menjadi raja bajak laut yang dihina dan ditolak mentah-mentah oleh Uta, Luffy pun membantah dan terjadi perseteruan antara Luffy dan Uta. 

Ternyata Uta sudah berencana untuk memancing orang-orang termasuk para bajak laut untuk berkumpul dengan cara mengadakan konser musik. Uta memiliki suara yang merdu sehingga banyak orang yang mengidolakan dia. Ternyata Uta memiliki kekuatan tersembunyi dibalik suaranya yang merdu, yaitu apabila seseorang mendengarkan suara Uta ketika bernyanyi, maka orang itu akan terhipnotis dan masuk ke dalam dunia fana yang diciptakan oleh Uta. Uta memiliki rencana untuk membuat dunia baru dimana semua orang akan merasa senang tanpa memiliki cemas, beban terhadap dunia nyata, tentu banyak khalayak yang menolak akan ide Uta tersebut, Uta pun kehilangan ketenangan dan kesal pada orang-orang yang menolak ideologinya termasuk kru bajak laut Luffy.

Ketika luffy bertarung melawan Uta di dunia fana, Shanks pun menghampiri di dunia nyata, sehingga terjadi dua pertempuran, Luffy di dunia fana dan Shanks di dunia nyata, kedua nya bertarung melawan Uta di dunia masing-masing. Emosi penonton bercampur aduk ketika melihat pertarungan mereka yang sekaligus dilengkapi dengan flashback kenangan mereka di masa lalu ketika Luffy, Shanks, dan Uta bermain. Angkatan laut pun datang untuk menangkap Uta, tentu saja Shanks dan teman-temannya bersikeras untuk melindungi Uta yang sudah dianggap sebagai putri nya sendiri.

Pertarungan pun selesai di kedua dunia, tentu penonton merasa sedih melihat akhir dari Uta yang tak bisa diselamatkan. Film One Piece Red kali ini berhasil menarik perhatian penonton dikarenakan kemunculan shanks serta gaya bertarungnya, kenangan luffy, uta, dan shanks yang tak kalah haru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun