Kalipakis- Dalam upaya membangun desa yang tangguh akan bencana, Pemerintah Desa Kalipakis bekerja sama dengan MahasiswaUNNES GIAT 12 serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal menggelar sosialisasi bertema "Penguatan Kajian Resiko Bencana dan Pembentukan Forum PRB (Pengurangan Resiko Bencana)" pada Kamis, 17 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang Tahun 2025.
Pagi itu Balai Desa Kalipakis ramai dengan kehadiran warga dengan berbagai usia yang antusias untuk mengikuti penjelasan materi dari tim BPBD Kendal. Sosialisasi dimulai dengan sambutan dari Kasi Pelayanan Desa Kalipakis yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat, terlebih mengingat desa ini memiliki potensi bencana seperti tanah longsor dan banjir musiman.
Tim BPBD dan masyarakat bersama-sama mengkaji risiko bencana wilayah, khususnya Desa Kalipakis dan langkah-langkah konkret mitigasi. Masyarakat diajak untuk mengubah mindset atau pola pikir, yang sebelumnya ketika terjadi bencana berpikir sebagai korban atau yang ditolong diajak berpikir untuk menjadi penyelamat atau penolong.
Sebagai tindak lanjut nyata dari kegiatan sosialisasi ini, dilakukan pula pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang melibatkan unsur perangkat desa, tokoh masyarakat, BPD, Kader Kesehatan, PKK, relawan, dan mahasiswa KKN UNNES GIAT 12 sebagai fasilitator. Forum ini dirancang dengan tujuan sebagai wadah kolaboratif warga dalam menyusun rencana pengurangan resiko benvana secara partisipatif dan berkelanjutan.
"Melalui forum ini, saya berharap dapat membangun kesadaran bahwa pengurangan risiko bencana merupakan tanggungjawab bersama, bukan hanya pemerintah,"Â ujar Tim BPBD.
Antusiasme warga begitu terasa, terutama saat sesi tanya jawab dan diskusi. Tidak sedikit yang menyampaikan pengalaman pribadi menghadapi musim hujan dan berharap adanya pelatihan tanggap darurat lanjutan di masa yang akan datang.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, tidak hanya ilmu yang dibagikan, tetapi juga semangat gotong royong dan kesiapsiagaan yang ditanamkan.
Harapannya, dengan kegiatan ini dapat membuka pikiran masyarakat untuk memahami pentingnya kesiapsiagaan dan menjadi langkah awal menuju desa tangguh bencana (DESTANA)
Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia Dari Desa