Pemalang, Jawa Tengah – 25 Juli 2025 Permasalahan sampah menjadi tantangan besar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Desa Ambokulon, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang. Ketiadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) resmi menyebabkan warga kesulitan membuang sampah secara tepat. Akibatnya, sampah seringkali dibuang di pinggiran sawah, tepi sungai, atau bahkan dibakar di halaman rumah. Kebiasaan ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menimbulkan bau tidak sedap dan mempercepat penumpukan sampah.
Menanggapi persoalan tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam program UNNES Giat 12 Desa Ambokulon melaksanakan program kerja bertajuk Edukasi Eco-Enzyme sebagai upaya membantu masyarakat dalam mengelola sampah organik secara mandiri dan ramah lingkungan.
Eco-enzyme merupakan cairan multifungsi hasil fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sisa sayuran, yang dicampur dengan air dan gula merah. Cairan ini memiliki beragam manfaat, mulai dari pupuk tanaman, cairan pembersih lantai, penghilang bau, hingga pestisida alami. Selain mudah dibuat, praktik pembuatan eco-enzyme juga sangat cocok diterapkan oleh ibu rumah tangga sebagai solusi pengelolaan limbah dapur.
Pelatihan eco-enzyme dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan rutinan PKK Desa Ambokulon pada Jumat, 25 Juli 2025. Dalam kegiatan tersebut, salah satu mahasiswi UNNES Giat 12 Desa Ambokulon yang berasal dari Program Studi Ilmu Lingkungan memberikan penjelasan mengenai konsep dan manfaat eco-enzyme, serta memandu langsung demonstrasi cara pembuatannya. Selain itu, mahasiswa juga membawa contoh eco-enzyme yang telah jadi untuk memperlihatkan hasil akhir fermentasi dari segi warna, aroma, dan tekstur, sehingga warga memiliki gambaran konkret.
Sebagai tindak lanjut, mahasiswa UNNES Giat 12 Desa Ambokulon membagikan panduan singkat dan mengajak warga untuk mencoba membuat eco-enzyme secara mandiri di rumah menggunakan limbah dapur yang tersedia. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal penerapan pengelolaan sampah organik yang bijak, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
Program edukasi ini sejalan dengan tema Ngopeni Jateng yang diusung oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES, dengan semboyan “Bersama UNNES Giat, Membangun Indonesia dari Desa”. Melalui pelaksanaan edukasi eco-enzyme di Desa Ambokulon, mahasiswa UNNES Giat 12 tidak hanya memberikan pengetahuan kepada masyarakat, tetapi juga menumbuhkan kesadaran serta perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya pembangunan desa yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan secara mandiri dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI