Mohon tunggu...
Martin K. (PhD)
Martin K. (PhD) Mohon Tunggu... Author

Author

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tinjauan Anatomi dan Klinis Tulang Belikat Serta Implikasinya Terhadap Skoliosis

27 Juli 2025   19:32 Diperbarui: 27 Juli 2025   19:32 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tulang belikat (skapula) berperan sentral dalam mekanisme muskuloskeletal bahu dan punggung atas. Gangguan posisi atau fungsi tulang ini sering kali berkorelasi dengan kelainan tulang belakang, terutama skoliosis. Artikel ini meninjau aspek anatomi, biomekanika, serta potensi kontribusi tulang belikat dalam mendeteksi dini dan memahami risiko skoliosis, khususnya pada usia pertumbuhan.

Pendahuluan

Skapula atau tulang belikat merupakan elemen penting dari kinematika bahu. Dengan struktur pipih dan bentuk segitiga, tulang ini terletak di antara tingkat iga ke-2 hingga ke-7, berfungsi sebagai titik tumpu berbagai otot bahu dan punggung. Meski tidak terlibat langsung dalam struktur kolumna vertebralis, perubahan pada posisi skapula dapat menjadi indikator adanya kelainan struktural, termasuk skoliosis.

Skoliosis sendiri adalah kelainan tiga dimensi pada tulang belakang yang ditandai oleh deviasi lateral, rotasi vertebra, dan deformitas dalam bidang sagital. Diagnosis dini sangat bergantung pada identifikasi tanda-tanda klinis eksternal, salah satunya adalah asimetri tulang belikat.

Anatomi dan Biomekanika Tulang Belikat

Tulang belikat terdiri dari korpus skapula, spina skapula, prosesus akromion, dan prosesus korakoid. Secara fungsional, skapula berperan dalam:

  • Pergerakan sendi glenohumeral, memungkinkan fleksibilitas rotasi bahu.

  • Stabilisasi otot punggung atas, seperti trapezius, serratus anterior, dan rhomboideus.

  • Transmisi beban dari lengan ke tulang aksial, melalui artikulasi dengan klavikula.

Pergerakan skapula normal dikenal dengan istilah scapulohumeral rhythm, yang memfasilitasi pergerakan harmonis antara lengan dan bahu. Gangguan pada ritme ini dapat menandakan adanya disfungsi otot atau kelainan struktural.

Skapula dan Deteksi Dini Skoliosis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun