Pengembangan Ekonomi Mikro Kecil dan Menengah merupakan bentuk Komitmen Pemerintah untuk peduli kepada pengusaha kecil yang secara nyata pengusaha kecil lebih mampu bertahan ketika dihantambadai krisis utamanya krisis moneter dunia ini. Untuk itu tepet bagi Glinggang  memprioritaskan pengembangan ekonomi pedesaan dengan menempatkan UMKM sebagai pilar utama kebijakan ditempuh oleh pemerintah desa dengan memberikan pemahaman kepada warga desa Glinggang.
 Berbagia jenis usaha rumahan telah dikembangkan baik yang murni tradisional maupun yang didukung oleh teknologi, tradisional didukung oleh teknologi adalah nasi pecel  dijual dengan cara siap antar ke pemesan, tentu ini terobosan yang luar biasa dan menjadikan nama desa Glinggang lebih terkenal di kabupaten Ponorogo . Dan yang tidak kalah menariknya adalah kejelian dengan kemampuan masyarakat, mereka yang bertani diberi kesempatan mengembangkan pertanian, yang punya bakat wirausaha konveksi juga di beri kesempatan untuk mengembangkan usahanya,yang memiliki kemampuan ketrampilan membuat sovenir juga diberi kesempatan sehingga berkembang industri rumahan pembuat pipo rokok yang terbuat dari kayu galih asem sesuai dengan/visi kepala desa, makabidang pertanian terus dikebut untuk bisa tumbuh berkembang dan mampu menopang perekonomian di desa Glinggangn rintisan telah di bentuk Badan Usahan Milik Desa (BUMDES) dengan membuka berbagai jenis usaha baik penyedia layanan kebutuhan masyarakat seperti Kerajinan tas anyam, budidaya  cacing, perpustakaan desa, memiliki homestay per RT, penyedia barang kebutuhan pokok rumah tangga serta jenis usaha kreatif lainnya. .