Mohon tunggu...
Ghozi Zul Azmi
Ghozi Zul Azmi Mohon Tunggu... Administrasi - Members of PKS Muda Institute for Leadership, Politics, and Public Policy

Twitter FB IG @ghozizulazmi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Caleg Tidak Harus Baik, Salah Kaprah dalam Memilih Wakil Rakyat

26 November 2018   15:09 Diperbarui: 27 November 2018   07:44 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

(Jakarta, 26 November 2018) Indonesia menggelar pesta demokrasi  di tahun 2019. april 2019 diselenggarakannya pemilihan umum (pemilu).  secara umum ada dua jenis pemilihan yang dilakukan secara bersamaan. Pemilihan eksekutive dan pemilihan legislative.

Pemilihan eksekutive di tahun 2019 ini hanya mengikut-sertakan pemilihan presiden. rencana kedepannya pemilihan eksukutive juga mengikut-sertakan pemilihan gubernur di tingkat provinsi, pemilihan bupati di tingkat kabupaten. dan pemilihan walikota ditingkat kotamadya secara serentak bersamaan.

Pemilihan legislative secara nasional sudah serentak dari tahun 1999. ada pemilihan DPR di tingkat Nasional. ada pemilihan DPRD Provinsi dan pemilihan DPRD Kabupaten/kota. dan ada pemilihan DPD.

Pemilihan eksekutive ini kita menentukan kepala pemerintahan dan symbol kepemimpinan  di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, dan kota. sedangkan di pemilihan legislative kita mencari perwakilan atau representasi dari masyarakat itu sendiri. setiap individu masyarakat memilih orang yang dipercaya nya untuk menyuarakan aspirasinya untuk menjadi sebuah kebijakan.

Saya melihat ada perbedaan dalam memilih dalam pemilihan eksekutif (kepala pemerintahan dan symbol kepemimpinan) maupun pemilihan legislative (wakil masyarakat)

Pemilihan eksekutive, kita akan menentukan kepala pemerintahan dan symbol kepemimpinan suatu wilayah baik nasional maupun daerah.  dalam kepala pemerintahan kita membutuhkan orang yang memiliki visi dan arah akan dibawa kemana suatu wilyayah/ bangsa ini. hal itu harus disertai  sejauh ini meyakinkan pemilih melalui karakter personal disertai ide dan gagasannya. kita harus memilih yang terbaik bagi dan membanggakan untuk menjadi pemimpin wilayah kita.  saya menganggap pemilihan eksekutive menjadi konsep umum masyarakat dalam memilih dipemilihan apapun.

Berbeda dalam pemilihan legislative, kita tidak sedang mencari yang terbaik. dalam memilih wakil masyarakat kita hanya membutuhkan seberapa dekat kita dapat menjangkau calon wakil masyarakat itu. seberapa besar ikatan yang terjalan. sejauh mana kita dapat menyampaikan aspirasi kita. adakah jarak atau barrier yang menghambat kita dengan calon wakil itu. letak kantor dan cara menyampaikan aspirasi tersebut. yang terpenting. maukah dan mampukah serta beranikah dia dalam menyampaikan aspirasi kita dan memperjuangkan aspirasi tersebut.

 Ide dan gagasan wakil masyrakat dan pemimpin wilayah berbeda. pemimpin wilayah harus mau memiliki originalitas ide dan gagasan yang sifatnya mengayomi seluruh lapisan dan etnisitas masyarakat. sedangkan  wakil masyarakat ide dan gagasan original dari masyarakat setempat. ia hanya membuka ruang untuk menampung gagasan masyarakat yang dia wakili entah itu dari partai yang mengusung ataupun komunitas yang  mengusung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun