Mohon tunggu...
Ghoni ImamAbdul
Ghoni ImamAbdul Mohon Tunggu... Jurnalis

Jurnalis tidak hidup dengan kata-kata saja, meski terkadang harus memakannya.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Srikandi Persinas ASAD Jatipurno Unjuk Ketangguhan di Ajang Pasanggiri 2025: Antara Prestasi, Karakter, dan Pelestarian Budaya

13 Oktober 2025   06:02 Diperbarui: 13 Oktober 2025   06:02 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ajang Pasanggiri Putri Persinas ASAD Jatipurno 2025 yang digelar meriah di kompleks Pondok Pesantren Baitul Izza, Jatipurno (Foto : red)

KOMPASIANA | WONOGIRI --- Semangat juang dan pesona ketangguhan mewarnai ajang Pasanggiri Putri Persinas ASAD Jatipurno 2025 yang digelar meriah di kompleks Pondok Pesantren Baitul Izza, Jatipurno, Wonogiri, pada Minggu (12/10/2025). Ratusan pesilat putri dari berbagai ranting Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD tampil dengan performa luar biasa, menampilkan keindahan jurus, kekompakan, serta nilai luhur warisan budaya bangsa.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam kalender pembinaan Persinas ASAD di wilayah Wonogiri. Selain menonjolkan aspek olahraga, Pasanggiri Putri tahun ini juga menegaskan komitmen organisasi dalam membentuk generasi muda putri yang tangguh, disiplin, dan berakhlak mulia.

64 Regu Adu Keterampilan dan Ketepatan Teknik

Sebanyak 64 regu pesilat putri ambil bagian dalam kompetisi ini. Mereka terbagi ke dalam dua kategori utama, yakni Kategori Massal dan Kategori Aplikasi Teknik dan Teori (ATT).

Pada Kategori Massal, 39 regu menampilkan kekompakan dan keserasian gerak jurus khas Persinas ASAD yang menjadi ciri keindahan pencak silat tradisional. Sementara 25 regu lainnya berlaga di Kategori ATT yang menekankan pada akurasi teknik, penguasaan jurus, dan pemahaman mendalam terhadap filosofi bela diri.

Sorak dukungan penonton, guru pembina, dan rekan sesama pesilat membuat suasana di aula Pondok Baitul Izza terasa hidup dan bersemangat. Setiap regu menampilkan kemampuan terbaik mereka dengan penuh percaya diri dan semangat kebersamaan.

(Foto : red)
(Foto : red)

Pencak Silat sebagai Warisan Budaya dan Wahana Pembentukan Karakter

Acara dibuka secara resmi oleh H. Kardi Zicko, tokoh masyarakat sekaligus pembina Pondok Pesantren Baitul Izza, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya seni bela diri sebagai sarana pembinaan mental dan moral generasi muda, khususnya bagi perempuan.

"Pencak silat bukan sekadar olahraga, tapi wadah pembentukan karakter, disiplin, dan keberanian. Lewat latihan dan kompetisi seperti ini, generasi putri kita belajar menjaga diri sekaligus berperan aktif dalam masyarakat dengan nilai-nilai luhur bangsa," ujar H. Kardi disambut tepuk tangan peserta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun