Mohon tunggu...
Ghoni ImamAbdul
Ghoni ImamAbdul Mohon Tunggu... Jurnalis

Jurnalis tidak hidup dengan kata-kata saja, meski terkadang harus memakannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LDII: TNI Harus Adaptif Hadapi Perang Non-Konvensional, Kekuatan Bangsa Tak Hanya di Alutsista

5 Oktober 2025   02:06 Diperbarui: 5 Oktober 2025   02:06 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso (Foto : lines)

Kompasiana.com | Jakarta (4/10/25) -- Di tengah kompleksitas tantangan global, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dituntut untuk terus berinovasi dan bertransformasi menghadapi bentuk-bentuk ancaman baru. Tidak lagi hanya berhadapan dengan perang konvensional, melainkan juga ancaman non-militer seperti disinformasi, perang siber, radikalisme, hingga krisis energi dan pangan.

Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menegaskan bahwa kekuatan TNI tidak hanya terletak pada persenjataan canggih, tetapi juga pada moral dan spiritual prajurit. "TNI harus adaptif dan inovatif, namun tetap berpegang pada nilai-nilai keimanan. Profesionalisme harus sejalan dengan keteguhan moral. Kekuatan batin dan keikhlasan dalam mengabdi menjadi tameng yang tak kalah penting dari teknologi," ujarnya dalam pernyataan memperingati HUT TNI ke-80.

Ia menekankan pentingnya religiusitas dan keteguhan moral prajurit TNI sebagai pondasi pengabdian kepada bangsa. "Anggota TNI harus sabar, waspada, dan selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya. Dalam situasi apapun, hati nurani dan keimanan harus menjadi kompas dalam bertindak," tambahnya.

Lebih jauh, KH Chriswanto mendorong sinergi antara TNI dan organisasi keagamaan dalam membangun ketahanan bangsa. LDII, kata dia, siap berkontribusi dalam pembinaan generasi muda agar tumbuh menjadi insan religius, nasionalis, dan cinta tanah air. "Bangsa yang kuat bukan hanya karena senjatanya modern, tetapi karena rakyatnya berakhlak dan berjiwa tangguh," tuturnya.

Ia juga menegaskan pentingnya netralitas TNI di tengah dinamika politik nasional. "TNI harus berdiri tegak di atas kepentingan bangsa, bukan kepentingan politik sesaat. Kesetiaan TNI hanya kepada rakyat dan NKRI. Jangan biarkan kekuatan TNI ditarik ke arah kepentingan sempit," tegasnya.

Sementara itu, Prof. Singgih Tri Sulistiyono, Ketua DPP LDII sekaligus Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro (UNDIP), menilai HUT TNI ke-80 merupakan momentum reflektif untuk menengok perjalanan panjang institusi pertahanan Indonesia.

"Sejak 1945, TNI telah melewati berbagai fase - dari masa revolusi, konsolidasi, peran ganda, hingga reformasi. Kini, TNI berada di tahap penting menuju militer modern dan profesional, dengan modernisasi alutsista, peningkatan SDM, dan diplomasi pertahanan global," jelasnya.

Ia menilai tema HUT TNI tahun ini yang menekankan profesionalisme, modernisasi, dan kedekatan dengan rakyat sangat relevan dengan sejarah dan jati diri TNI. "TNI lahir dari rakyat dan berjuang bersama rakyat. Modernisasi boleh berjalan, tapi jangan sampai mengaburkan jati diri kerakyatan TNI," ujarnya.

Prof. Singgih juga menyoroti visi TNI PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif) sebagai wujud kelanjutan nilai historis TNI. "Dulu TNI responsif terhadap kebutuhan bangsa yang baru merdeka, kini mereka harus adaptif menghadapi era digital dan geopolitik global," jelasnya.

Menurutnya, memahami sejarah TNI bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menanamkan semangat perjuangan kepada generasi muda. "Mereka harus sadar bahwa mempertahankan kedaulatan bukan hanya tugas TNI, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Generasi muda harus melanjutkan estafet perjuangan dengan kecerdasan, moralitas, dan semangat kebangsaan," pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun