Mohon tunggu...
Ghina Fadya Armani
Ghina Fadya Armani Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

kindness is beauty

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Human Relations: Soft Skill atau Survival Skill?

5 Mei 2025   16:23 Diperbarui: 5 Mei 2025   16:23 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengutip buku Human Relations oleh Sa'diyah El Adawiyah (2020), Sifat dan tabiat manusia dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor bawaan sejak lahir (heredity) dan lingkungan tempat ia tumbuh (environment). Karakter dasar seseorang berasal dari sifat-sifat yang telah ia miliki sejak lahir, yang merupakan warisan dari orang tua dan leluhurnya. Namun, perkembangan sifat-sifat bawaan tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Lingkungan tempat seseorang hidup akan menentukan apakah sifat-sifat tersebut dapat berkembang secara optimal atau justru terhambat. Hubungan sosial dan interaksi dengan orang-orang di sekitarnya turut membentuk atau mempengaruhi sifat-sifat yang telah ada, meskipun pengaruh tersebut tidak sampai menghilangkannya, melainkan hanya mengembangkan atau menahannya. Selama menjalani kehidupannya dan berinteraksi dengan dunia luar, seseorang menerima berbagai rangsangan melalui pancaindra seperti apa yang ia lihat, dengar, dan alami akan tersimpan dalam alam sadar maupun bawah sadarnya. Pengalaman-pengalaman ini kemudian berpadu dengan memori dan pengaruh bawaan yang diwariskan dari leluhurnya. Karena setiap individu memiliki pengalaman dan warisan yang berbeda, maka terbentuklah perbedaan dalam sifat dan karakter antar manusia.

Mengubah Cara Pandang

            Dibandingkan menganggap human relations sebagai soft skill seolah keterampilan ini sebagai "tambahan" untuk kemampuan lainnya, sebaiknya kemampuan human relations inilah yang menjadi inti utama dalam diri tiap indvidu di era kerja digital dan fleksibel ini. Teknologi bisa dipelajari dengan mengikuti kursus singkat dan kelas lainnya, tetapi upaya dalam membangun karakter, empati, memahami satu sama lain dibutuhkan waktu, energi dan kesadaran.

            Penerapan prinsip human relation yang baik seperti keterbukaan dalam komunikasi, kemampuan berempati, serta penanganan konflik secara positif berperan besar dalam membangun suasana kerja yang kondusif dan harmonis. Ketika karyawan merasa dihargai serta dipahami oleh pimpinan maupun rekan kerja, mereka cenderung menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi, termotivasi untuk bekerja lebih baik, dan memiliki semangat kerja yang meningkat. Kondisi ini secara tidak langsung berdampak pada peningkatan kinerja tim maupun organisasi secara keseluruhan. Maka dari itu, penting bagi organisasi untuk secara konsisten menerapkan strategi yang mendorong terciptanya komunikasi yang efektif di lingkungan kerja.

Kesimpulan

Memandang human relations sebagai sekadar soft skill menganggap keterampilan ini tidak terlalu penting dalam kehidupan, Padahal di era yang semakin modern ini justru kemampuan setiap individu dalam membangun relasi, membangun kepercayaan, bekerja sama dengan baik, dapat menyelesaikan konflik, dapat berkomunikasi dengan jelas kepada orang lain dan beradaptasi dengan ligkungan sekitar merupakan senjata utama agar bisa terus bertahan dan berkembang.

Apabila ingin sukses tidak hanya secara teknis, namun juga sebagai manusia yang bekerja bersama manusia lain, maka human relations bukan sekadar pilihan dan tambahan melainkan survival skill yang tak bisa disingkirkan.

Referensi

Adawiyah, S. E. (2020). Human Relations. Cipayung, Jakarta Timur: EDU PUSTAKA.

Andini, O. P., Darmayanti, S., Sari, I. F., & Laksana, A. (2024). Peran Human Relation dalam Menciptakan Lingkungan Kerja yang Harmonis dan Produktif. Konsensus: Jurnal Ilmu Pertahanan, Hukum dan Ilmu Komunikasi, 1(6), 140-148.

Rizki, J. W. S. (2015). Urgensi human relation bagi organisasi. Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman, 2(1), 130-144.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun