Mohon tunggu...
Ghimar hilmi
Ghimar hilmi Mohon Tunggu... Politisi - Hakikat manusia atas komponen penciptaan tuhan

Manusia yang mencari Kalam-Nya @hilmi_gsan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bumi Rubuh, Manusia Rusuh?!

21 Mei 2020   23:49 Diperbarui: 21 Mei 2020   23:56 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kajian mendasar sosiologi dan psikologi humanistik

Menarik untuk diperbincangkan dimasa pandemic saat ini. Banyak sekali fenomena kontradiktif dari berbagai elemen. Terutama dari elemen pemeritah, elemen rakyat, dan elemen extern. 

Dari mulai kebijakan lockdown, kontroversial permasalahan mudik dan pulang kampung, pelonggaran PSBB, kemudian statement kontroversial dari WHO "COVID-19  tak akan hilang", dan banyak masyarakat yang tak memahami anjuran sosial dikala pandemic.

Dan penulis menegaskan kepada kawan-kawan untuk membaca sampai tuntas ditakutkan terjadi miss-konseptual,  yang kemudian akan melahirkan kecacatan berpikir dalam men-konklusikan nantinya. Penulis akan mengajak kawan-kawan untuk sedikit menjelajah alam pikiran manusia.

Ke khawatiran dunia makin merebak dengan ditandai dengan meluasnya penyebaran virus kecil penuh spirit itu, cukup masif di dunia. Tercatat total kasus COVID-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 4.979.924 (4,9 juta) kasus , sebanyak 1.957.600 (1,9) juta kasus pasien sembuh dan sebanyak 324.417 orang meninggal dunia sumber: (kompas.com/20.5.2020). 

Kemudian di indonesia terkonfirmasi yaitu 19.189 (kasus positif), 4.575 (kasus sembuh), dan 1.242 (kasus meninggal) sumber: (beranda gugus tugas percepatan penaganan covid-19/20.5.2020).

Itu membuat kondidisi bumi lebih terpuruk bukan hanya bumi dan manusia bumi yang sekarang tengah muram bahkan akal dan psikis pun ikut terlibat kacau. Alangkah ketar-ketirnya hidup manusia ditambah dengan kebijakan pemerintah yang simpang siur, tumpang tindih yang membuat sebagian kepala bingung atas kekeliruan yang sangat nampak dipermukaan. 

Dalam ilmu sosiologi ada yang namanya kearifan masyarakat atau bisa dikatakan folk wisdom sebanding lurus yang namanya common-sense  yang mana kearifan bangsa adalah suatu manifestasi dari akal sehat.

 Nah, saya kaitkan dengan fonemena yang terjadi dimana ketika gerak virus corona yang begitu masif, sebagian besar mobilitas masyarakat dan tindakan pemerintah tak begitu peduli dengan merebaknya virus dan kebijakan pemerintah atau kayaknya lebih pantas saya katakan dengab sebutan panggilan sosial. Ya, saya paham! 

Dengan hadirnya keterpurukan ekonomi masyarakat enggan untuk diam! Oke, saya memahami perasaan dan tindakan kalian untung memperjuangkan nasib. Tetapi, menurut saya kalian lebih simpati uang daripada nyawa!!! 

Kenapa? Apakah, kalian tidak merasa iba, kepada para tenaga medis yang dia rela mempertaruhkan nyawanya bagi kalian?! 55 orang tenaga medis dinyatakan meninggal dunia. Sumber: (kompas.com/14.5.2020). dan lebih parahya BANSOS (Bantuan Sosial) dari pemerintahpun ngawur tak jelas, tak tahu arah! Yang menjadikan masyarakat geram tidak mau diam! karena ingin menghadang kuatnya dampak perekonomian yang cukup melarat bagi kaum proletar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun