Mohon tunggu...
Ghani Nurcahyadi
Ghani Nurcahyadi Mohon Tunggu... -

Terus Belajar, Belajar Terus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanda Tanya di 2019

1 Januari 2019   21:15 Diperbarui: 1 Januari 2019   21:55 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selamat Tahun Baru 2019. Momentum pergantian tahun biasanya secercah harapan bagi seseorang untuk memulai sesuatu yang "baru" yang ditandai dengan banjir resolusi yang dibuat, baik secara tersirat maupun diucapkan bahkan di tuliskan sebagai pengingat untuk menggapai target

Bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, 2019 juga menandai sebuah perjalanan bangsa memasuki usia ke-74 atau mendekati tiga perempat abad. Sebuah usia yang tergolong matang bagi sebuah negara untuk bisa "tinggal landas" menuju tatanan baru yang lebih baik.

Namun, disamping harapan baik itu, tersimpan juga sejumlah tanda tanya yang melingkupi Indonesia tahun ini. Apa saja ? Pertama, dari sisi politik, Indonesia tahun ini memasuki tahun pemilu, yang untuk pertama kalinya dilaksanakan secara serentak baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden.

Pemilihan Presiden-Wakil Presiden menjadi sebuah tanda tanya besar karena hanya melibatkan dua pasangan calon. Tanda tanya yang melingkupi ialah, Apakah Joko Widodo yang kali ini berpasangan dengan Kyai Haji Ma'ruf Amin akan kembali memimpin negara? Ataukah kekuasaan berpjndah ke tangan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno?

Kontestasi keduanya sejauh ini lebih banyak melibatkan hal yang bersifat emosional melibatkan kedua kubu pendukung. Gagasan belum jadi arus utama dalam perdebatan publik apalagi di dunia maya terkait pilpres. Hal itu menurut penulis menimbulkan tanda tanya kedua menyangkut kondisi bangsa usai pemilu ?

Pertanyaanya melingkupi, Apakah pembelahan dukungan akan berakibat pada segregasi makin besar di masyarakat ? Akankah menimbulkan kegaduhan baru ? Atau Pancasila tetap mendapat panggung di hati sehingga bisa tetap mempersatukan bangsa, siapapun nanti yang terpilih ?

Beralih ke isu ekonomi yang menimbulkan tanda tanya ketiga. Secara makro, ekonomi Indonesia memang masih mencatatkan pertumbuhan pada 2018, namun, pertumbuhan itu mengalami perlambatan. Dampak perekonomian global seperti perang dagang antara China dan Amerika Serikat tak bisa dipungkiri, ikut berimbas ke Indonesia, meski masih ada peluang yang bisa diraih.

Volatilitas mata uang, ditambah tingkat suku bunga yang tak pasti didorong langkah bank sentral AS (The Fed) yang belum bisa mengerem upaya menaikkan suku bunga acuan, menjadi tantangan bagi industri di Indonesia untuk terus memanaskan roda produksinya.

Pertanyaan yang melingkupi di sektor ekonomi ini ialah. Bagaimana Indonesia menyikapi "drama" ekonomi global yang semakin tak pasti agar tetap bisa berdaulat ? Dan, bagaimana hasil Pemilu 2019 nanti mempengaruhi fundamental ekonomi Indonesia mengahadapi isu perekonomiam global dan domestik?

Di tengah tanda tanya yang baru akan terjawab seiring waktu nanti, tanda tanya keempat menurut penulis patut dirayakan dan dinanti jawabannya dengan penuh suka cita. Yaitu terkait ekonomi digital. Indonesia merupakan rumah bagi usaha rintisan berkategori unicorn terbanyak di Asia, bahkan startup asing pun bisa menjadi unicorn karena mampu mengkapitalisasi pasar Indonesia.

Menarik mencermati berbagai gubahan dalam teknologi informasi yang mendorong ekonomi digital sebagai bagian dari inovasi itu. Kemunculan Artificial Intelligence, Machine Learning, Blockchain, dan lain sebagainya, menjadi salah satu pendorong pebisnis dalam meningkatkan profitnya. Baik dari sisi efisiensi maupun peningkatan costumer experience.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun