Mohon tunggu...
Geovanina Givens Da Silva
Geovanina Givens Da Silva Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Buoyant Montessori School

Hai semua. Perkenalkan nama saya Geovanina Givens Da Silva. Saat ini saya bekerja sebagai guru di SMP Buoyant Montessori School Kupang. Saya suka traveling karena itu adalah hobi saya sejak saya masih kecil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Metode PBL

9 Desember 2022   22:22 Diperbarui: 9 Desember 2022   22:41 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teaching Practice di Buoyant Montessori School Kupang/dokpri

Model Pembelajaran PBL

Guru modern atau guru masa kini diwajibkan untuk harus mempu mengatasi berbagai tantangan jaman. Jika dahulu, model pembelajaran yang digunakan masih konvensional, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru untuk menjawab tantangan jaman di antaranya adalah, menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Pertama, menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah metode yang sering diterapkan di sekolah. Model pembelajaran ini akan memicu siswa lebih aktif dalam proses belajar. 

Guru akan lebih dekat dengan siswa, dan memahami apa yang dibutuhkan oleh siswa. Seiring berjalannya waktu, guru juga bisa memahami karakter, dan kemampuan siswa. Dari model pembelajaran ini, guru akan menyajikan materi-materi yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk memicunya lebih aktif dan terlibat dalam setiap proses pembelajaran. Misalnya, jika siswa lebih aktif memainkan games, maka model pembelajaran dengan games bisa diterapkan dalam proses belajar. Begitu juga, jika siswa memiliki hobi berpetualang, maka bacaan tentang jelajah alam bisa digunakan untuk membantu siswa memahami tujuan pembelajaran. Siswa juga akan terlibat langsung menceritakan pengalamannya saat berpetualang.

Pada tahap orientasi, berbagai hal-hal menarik bisa ditampilkan untuk menstimulasi cara berpikir siswa bisa melalui dialog, bacaan dan video yang menarik. Setelah itu, siswa dibagi ke dalam kelompok. Mereka akan mendiskusikan topik pembelajaran secara kritis, dan mempresentasikan topik diskusi mereka di hadapan teman-temannya. Mereka sekali lagi akan dirangsang dan diuji melalui pertanyaan-pertanyaan kritis. Hal ini untuk melatih siswa berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap hasil diskusinya. 

Kedua, menggunakan sarana pembelajaran yang memadai. Penggunaan sarana pembelajaran yang memadai seperti infokus, power point dan video atraktif akan sangat membantu siswa untuk mengikuti proses pembelajaran secara utuh. Dalam proses pembelajaran, siswa diberikan kesempatan untuk mengakses pengetahuan dari berbagai sumber atau referensi baik dari buku, youtube dan google. Mereka diberikan 1 kali kesempatan untuk mengakses ponsel guna mencari dan menemukan topik yang menjadi persoalan untuk dibahas. Persoalan-persoalan ini dibahas di dalam LKPD. Siswa akan memiliki akses penuh untuk menyelesaikan LKPD.

Ketiga, menggunakan bahan ajar yang bisa melatih cara berpikir siswa. Dalam 4 kali pertemuan sebelumnya, guru selalu menampilkan bahan ajar yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa. Beberapa bahan ajar seperti Descriptive Text adalah materi yang langsung berhubungan dengan kehidupan. Siswa diminta mendeskripsikan beberapa destinasi wisata di Kota Kupang seperti Patung Tirosa, Taman Nasional Komod, Taman Ina Boi. Mengapa harus di NTT dan Kota Kupang? Karena destinasi wisata ini adalah tempat yang sering dikunjungi oleh para siswa dan orang tua. Mereka akan lebih mudah berpikir dan mendeskripsikan destinasi-destinasi wisata tersebut dalam tulisan, serta mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada teman-teman mereka di kelas.

Dampak Penerapan PBL

Dampak yang didapatkan saat menerapkan PBL atau Problem Based Learning ada beberapa poin. Pertama, model pembelajaran ini memicu siswa untuk lebih aktif sejak awal sampai selesai. Mereka terlibat aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis yang membuat suasan kelas lebih hidup. Mereka lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, membaca bacaan, bertanya, dan membahas poin-poin penting dalam proses pembelajaran. Kedua, penerapan model pembelajaran PBL membantu siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi secara mandiri. Mereka bebas mengakses berbagai referensi atau sumber bacaan yang berkaitan erat dengan topik pembelajaran. Ketiga, motivasi dan flashback pada awal pembelajaran dan di akhir pembelajaran memberikan nilai tambah bagi siswa. Mereka lebih termotivasi dan mengingat setiap topik pembelajaran yang dipelajari selama 1 jam terakhir.  

Pembelajaran model PBL memberikan manfaat yang sangat luar biasa bagi siswa. Salah satu indikator atau ukuran suksesnya pembelajaran adalah ketika siswa mampu menjawab pertanyaan, dan bisa mengerjakan post test dengan baik. Mereka mampu memahami instruksi dan mengerjakan post test, bahkan tanpa bantuan guru. Tugas guru adalah berjalan dan membimbing mereka, tapi tidak memberikan kunci jawaban. Meski tidak dibantu, siswa tetap mampu menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Mereka juga mampu mempresentasikan cerita di depan kelas dengan baik. Karena itu, proses pembelajaran ini sangat cocok untuk diterapkan di jaman ini. Sebagai guru, saya berkeyakinan bahwa siswa akan sangat berkembang. Model pembelajaran PBL ini memberikan banyak manfaat baik bagi siswa maupun guru. Terima Kasih. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun