Mohon tunggu...
Gesha Nattasya
Gesha Nattasya Mohon Tunggu... -

Tipe Realis Sosial, lebih konservatif. Mereka memiliki tata nilai dan aturan yang kaku yang berorientasi pada tradisi yang tak lekang oleh waktu. \r\n\r\nJournalist of Sinar Tani Group

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Mutiara Pasaran Dunia, Semakin Naik Tahun Depan

13 Oktober 2013   19:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:35 1868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1381668612175178917

“Dari sisi agama, di semua kitab suci seperti Bible, Al Quran, Weda, Tripitaka, bahkan Taoisme semua pasti menyebut istilah ‘mutiara’. Semua ilmu pengetahuan juga menggunakan istilah “mutiara”,” tutur Akeng.

Hadang freshwater

Kenaikan harga yang melejit dari mutiara SSP grade A tentu bisa menjadi celah yang dimanfaatkan oleh mutiara fresh water. Gempuran mutiara murah ini menjadi semakin intens mengingat daya beli masyarakat yang masih melihat tingkat harga sebagai acuan utama membeli barang.

“Untuk itu, kami akan membuat mutiara SSP dengan harga yang terjangkau. Tentu saja dengan memanfaatkan mutiara low grade atau kualitas C ke bawah. Mengenai kualitas tidak kalah dengan grade A. Harganya pun akan ditekan kurang dari Rp 200 ribu, mengingat mutiara air tawar sendiri sekitar Rp 200 ribu itu,” tutur Ketua Asbumi, Anthony Tanios.

Dengan menyiapkan SSP low grade, Anthony yakin masyarakat akan mulai beralih ke mutiara SSP dan menyukai mutiara kebanggaan Indonesia satu ini. Seiring dengan kenaikan taraf hidup dan pengetahuan masyarakat ke depannya, mutiara Indonesia bisa menjadi ratu di negaranya sendiri.

“Beli mutiara itu, tidak harus langsung beli yang mahal atau kualitas terbagus. Mulai dari mutiara grade C dulu untuk cincin misalnya, setelah itu sedikit demi sedikit mulai naik grade dan mulai menyukai dibuat kalung. Kita juga tidak bisa memaksakan untuk masyarakat bisa beli yang grade A. Kalau memang nanti ada mutiara SSP low grade dengan harga terjangkau, alangkah baiknya,” tutur pecinta mutiara SSP yang juga menjadi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Janti Gellwynn ketika ditemui Akuamina.

Selain membekali masyarakat dengan SSP terjangkau, aspek promosi dan edukasi juga dilakukan ASBUMI untuk menghadang gempuran mutiara fresh water asal China seperti menggelar Indonesian Pearl Festival 2013 yang sudah berlangsung sejak 2-6 Oktober lalu.

“Edukasi dilakukan ke masyarakat berbarengan dengan promosi karena kita melihat aspek promosi dan edukasi saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Edukasinya sendiri untuk membedakan mana mutiara air tawar dan SSP,” ungkap Anthony.

Regulasi yang mengatur pemasukan mutiara air tawar juga sudah digulirkan oleh Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP) bersama ASBUMI lewat Standar Nasional Indonesia (SNI) Mutiara yang masuk ke Indonesia.

“Regulasi sendiri sudah ada, kita sedang adakan pelatihan bagi petugas lapang Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) di 3 pintu-pintu pemasukan  yang sudah ditunjuk, seperti di Bandara Soekarno Hatta, Juanda dan Ngurah Rai. Sehingga kita bisa bersama-sama menangani masuknya mutiara air tawar ini,” tegas Dirjen P2HP, Saut P Hutagalung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun