Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Istanbul, Destinasi Ideal "Backpacker" Muslim

22 Oktober 2018   14:52 Diperbarui: 22 Oktober 2018   19:46 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hagia Sophia, ikon Istanbul. Dokumentasi pribadi.

Wisata ke luar negeri dengan cara backpacking semakin jadi pilihan bagi anak muda masa kini. Penerbangan berbiaya rendah ke berbagai kota kian marak. Belum lagi aneka promo dalam travel fair yang diselenggarakan hampir di semua kota besar.

Cukup dengan membawa tas gendong dengan isi sesuai kebutuhan, tanpa membawa koper berukuran besar, dan berbekal dana yang tidak terlalu banyak karena memang berprinsip hemat dan minimalis. Demikianlah kira-kira gambaran para backpacker baik dari Indonesia maupun negara lain.

Kota-kota seperti Bangkok, Singapura, Tokyo, Sydney, Amsterdam dan Paris disebut-sebut sebagai destinasi impian untuk berlibur oleh para backpacker. Namun destinasi impian itu tidak selalu menjadi yang ideal. Terlebih lagi bagi para backpacker yang memiliki banyak pertimbangan lain di luar hitung-hitungan harga.

Suasana Spice Bazaar di Istanbul. Dokumentasi pribadi.
Suasana Spice Bazaar di Istanbul. Dokumentasi pribadi.
Dalam artikel ini, penulis akan mencoba mengulas tentang destinasi ideal bagi backpacker Muslim. Untuk mereka, berwisata murah bukan lantas berarti meninggalkan ketentuan-ketentuan yang diajarkan oleh agama. Senang-senang melancong dilalui namun amalan wajib dan sunah tetap dijalankan.

Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, Istanbul dapat disebut sebagai destinasi paling ideal bagi backpacker Muslim. Berikut ini empat alasannya:

Satu, Makanan yang murah dan halal.

Salah satu pengeluaran yang sangat diperhatikan oleh para backpacker adalah untuk membeli makanan. Agar dapat menekan biaya, mereka umumnya akan mencari tempat makan yang memang umum didatangi oleh warga lokal sehari-hari, bukan restoran di hotel berbintang atau kafe-kafe beken yang menjadi tempat turis-turis tajir bersantap malam.

Sayangnya, tidak semua tempat makan biasa di food court, pusat perbelanjaan atau pinggir jalan itu sesuai dengan prinsip makanan halal yang dianut umat Islam. Misalnya di Bangkok atau Tokyo dengan masakan menggunakan daging babi sebagai primadona. Rumah makan halal pasti ada di kota-kota tersebut namun perlu usaha ekstra dengan berjalan lebih jauh dari hotel atau berputar-putar bahkan sampai tersesat untuk menemukannya.

Mudah menemukan makanan dan jajanan halal di Istanbul. Dokumentasi pribadi.
Mudah menemukan makanan dan jajanan halal di Istanbul. Dokumentasi pribadi.
Kebutuhan mengkonsumsi makanan halal dengan biaya murah tidak menjadi masalah di Istanbul. Kita bisa menemukan rumah makan Turki, India atau Western yang menjamin menunya 100% halal di setiap sudut jalan di semua distrik termasuk pusat turisme seperti Beyoglu, Fatih dan Kadikoy. Bahkan ada juga beberapa toko yang menjual makanan halal dengan cita rasa Jepang, Indonesia dan Thailand.

Meskipun Turki tercatat sebagai negara yang sekuler, namun masyarakat di Istanbul dan kota-kota lainnya adalah mayoritas Muslim. Dengan demikian, backpacker Muslim di Istanbul tidak perlu bingung mencari makanan halal dengan pilihan beragam yang harganya pas di kantong .

Dua, Akomodasi yang terjangkau dan ramah kebutuhan Muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun