Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Greysia Polii dan Apriani Rahayu Akhirnya Sukses Tembus Barikade Jepang

15 Juli 2018   19:42 Diperbarui: 16 Juli 2018   09:01 3495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia/Apriani dengan trofi juara di Thailand Open 2018. Foto: BWF.

Greysia/Apriani dihadapkan pada Shiho/Koharu di babak semifinal dengan rekor imbang: 1 kali menang dan 1 kali kalah. Diprediksi bakal terjadi pertarungan sengit dengan durasi pertandingan melebihi satu jam, ternyata pasangan kombinasi senior-junior dari Indonesia ini cuma butuh dua set selama 45 menit untuk menang.

Greysia/Apriani di babak semifinal Thailand Open. Foto: BWF.
Greysia/Apriani di babak semifinal Thailand Open. Foto: BWF.
Setelah memastikan tiket ke babak final, Greysia/Apriani tak bisa rileks dulu karena calon lawannya adalah Misaki/Ayaka. Mereka dibayangi catatan head-to-head 0-5 dari pasangan Jepang yang sudah seperti saudara kandung karena bermain olahraga tepok bulu bersama-sama sejak duduk di bangku SD itu.

Untungnya mereka tidak ambil pusing dengan rekor di atas kertas itu. Niat untuk mencetak kemenangan perdana atas Misaki/Ayaka yang dibarengi dengan usaha pun tak dikhianati oleh hasil cemerlang. Dua set langsung dibukukan untuk mempertahankan gelar juara Thailand Open yang mereka rebut tahun lalu.

Podium ganda putri Thailand Open 2018. Foto: Badminton Granular.
Podium ganda putri Thailand Open 2018. Foto: Badminton Granular.
Permainan taktis dengan penempatan bola yang cerdik dan serangan balik dalam reli yang panjang ditampilkan Greysia/Apriani di final. Mereka juga mengurangi berbuat kesalahan sendiri dan mampu meladeni adu reli yang memang tipikal pemain Negeri Matahari Terbit.

Nampaknya Greysia/Apriani bersama pelatihnya, Eng Hian sudah menemukan resep untuk mengalahkan pasangan ganda putri Jepang. Di beberapa turnamen tahun ini, langkah Indonesia sangat sering terganjal oleh kekuatan "barikade Jepang" itu. 

Greysia/Apriani bertekuk lutut dari pasangan Jepang di Indonesia Masters, Kejuaraan Individu Asia, Kejuaraan Beregu Putri Asia, dan Indonesia Open.

Kesuksesan menembus "barikade Jepang" ini diyakini mampu meningkatkan level kepercayaan diri Greysia/Apriani dalam menghadapi Kejuaraan Dunia di Nanjing pada akhir bulan ini dan Asian Games di Jakarta-Palembang pada pertengahan bulam depan. Target mereka adalah bisa mempersembahkan medali untuk Indonesia, apapun warnanya.

Greysia/Apriani punya target medali di Asian Games 2018. Foto: BadmintonPhoto.
Greysia/Apriani punya target medali di Asian Games 2018. Foto: BadmintonPhoto.
"Barikade Jepang" yang ditakuti oleh pemain-pemain dari seluruh negara, tak hanya Indonesia ini akan kembali ditemui di dua turnamen maha penting itu. Greysia/Apriani sudah harus siap melawan lebih dari satu pasangan Jepang untuk bisa melangkah jauh.

Semoga saja Greysia yang merupakan juara Asian Games 2014 di Incheon dan peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta bersama Nitya Krishinda Maheswari ini berhasil mengulangi dan bahkan melampaui prestasi tersebut tahun ini dengan menggandeng mitra barunya: Apriani Rahayu. Amin.

Yuk bersama-sama kita dukung perjuangan Greysia/Apriani dan para pebulutangkis Indonesia lainnya di Asian Games 2018! Bagi yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya, silahkan ramai-ramai datang nonton langsung di Istora Gelora Bung Karno. Bersama kita satukan energi untuk Indonesia di Asian Games 2018!

Jayalah terus bulutangkis Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun