Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Tiga Modal Positif dari Indonesia Open untuk Asian Games

8 Juli 2018   23:50 Diperbarui: 9 Juli 2018   09:28 2026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin/Marcus juarai Indonesia Open untuk pertama kalinya. Foto: PBSI

Turnamen bulutangkis Indonesia Open tahun 2018 berakhir manis bagi tiga negara. Pebulutangkis dari Indonesia, Jepang dan Taiwan sukses menjadi kampiun di ajang yang berstatus Super 1000 alias yang paling prestisius dalam Badminton World Federation (BWF) World Tour ini. Indonesia dan Jepang merebut masing-masing dua gelar sedangkan Taiwan membawa pulang satu gelar.

Dua titel juara bagi Indonesia didapat dari nomor ganda campuran dan ganda putra. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memuncaki podium setelah mengandaskan perlawanan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dari Malaysia dengan skor 21-17 21-8. Sedangkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo memenangi final dengan skor 21-13 21-16 atas Takuto Inoue/Yuki Kaneko dari Jepang.

Pencapaian dua gelar jawara bagi Indonesia di turnamen yang berhadiah total USD 1.250.000 ini menjadi rekor tersendiri. Ini adalah untuk pertama kalinya Indonesia mampu menjuarai lebih dari satu nomor dalam satu edisi Indonesia Open sejak terakhir kali melakukannya pada tahun 2008. Saat itu, Sony Dwi Kuncoro dan Vita Marissa/Liliyana Natsir naik podium juara satu.

Owi/Butet bersama ganda campuran Malaysia di podium Indonesia Open 2018. Foto: badmintonupdate.
Owi/Butet bersama ganda campuran Malaysia di podium Indonesia Open 2018. Foto: badmintonupdate.
Kemenangan Owi/Butet (panggilan untuk Tontowi/Liliyana) dan Kevin/Marcus kali ini disambut dengan sukacita oleh para pelatih, pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan tentunya para fans. Namun euforia sepertinya hanya akan berlangsung singkat karena para pemain harus segera berlatih keras lagi di pusat pelatihan nasional (pelatnas) Cipayung.

Bulutangkis sedang berada dalam jadwal yang sangat padat di bulan Juli-Agustus ini. Dalam dua minggu kedepan, BWF World Tour akan berlanjut di Thailand dan Singapura. Kejuaraan Dunia di Nanjing, Tiongkok akan digelar pada akhir bulan Juli dan kemudian disusul oleh Asian Games di Jakarta-Palembang pada pertengahan bulan Agustus.

Asian Games mendapat perhatian yang paling serius karena pebulutangkis Indonesia bakal tampil di rumah sendiri. Selain itu, ajang ini hanya digelar setiap empat tahun sekali sehingga semua pebulutangkis tidak mau kehilangan kesempatan untuk berjuang habis-habisan dan meraih medali bagi negaranya.

Selebrasi kemenangan Kevin/Marcus. Foto: PBSI.
Selebrasi kemenangan Kevin/Marcus. Foto: PBSI.
Berkaca dari hasil menggembirakan yang diraih oleh skuad PBSI di Indonesia Open ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa setidaknya ada 3 modal positif yang bisa dibawa untuk mengulangi atau bahkan melampaui kejayaan ini di Asian Games nantinya.

Pertama, para pemain yang menjadi tumpuan bisa tampil maksimal

Dalam konferensi pers sebelum Indonesia Open dimulai, Susi Susanti selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI menegaskan bahwa Indonesia cukup realistis dengan menargetkan raihan satu gelar juara saja. 

Hal itu dengan pertimbangan bahwa kekuatan bulutangkis dunia saat ini sudah sangat merata. Apalagi kini banyak muncul kuda hitam dari negara-negara yang dulunya bukan jagoan di olahraga tepok bulu ini.

Meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan nama atlet tertentu, namun publik sudah sangat tahu bahwa Indonesia bertumpu pada nomor ganda campuran dan ganda putra di turnamen yang berlangsung sejak tahun 1982 tersebut. Owi/Butet yang merupakan juara dunia tahun 2017 dan Kevin/Marcus yang berperingkat nomor satu dunia adalah sang andalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun