Mohon tunggu...
gentariyadis
gentariyadis Mohon Tunggu... Mahasiswa prodi ekonomi syariah IAI An-Nadwah

Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Nongkrong Jadi Networking: Gaya Sosialisasi Baru Anak Muda

5 Juni 2025   11:28 Diperbarui: 5 Juni 2025   11:28 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Nongkrong Produktif: Kolaborasi dan Koneksi Gen Z di Kafe Kekinian"

Dulu, nongkrong identik dengan buang-buang waktu: duduk berjam-jam di warung kopi, ngobrol ngalor-ngidul, tanpa arah. Tapi zaman sudah berubah. Nongkrong di kalangan Gen Z kini bukan hanya soal kumpul-kumpul, melainkan ajang saling tukar ide, memperluas relasi, bahkan membangun masa depan.

Tempat-tempat nongkrong kekinian kini bukan hanya menyediakan kopi dan Wi-Fi. Mereka juga menjadi ruang diskusi informal, tempat brainstorming, bahkan lokasi pembuatan konten. Di sanalah para Gen Z bertemu, bukan sekadar untuk bersenang-senang, tapi juga menyusun rencana masa depan --- entah itu proyek kolaborasi, bisnis kecil-kecilan, atau membangun personal branding.

Gen Z cenderung lebih terbuka dan kolaboratif. Nongkrong kini bukan cuma ajang bercanda, tapi juga ajang "kenalan" dengan orang baru yang satu minat, bahkan bisa jadi partner kerja. Dari obrolan santai bisa lahir ide konten bareng, podcast bersama, atau komunitas kecil yang produktif. Seringkali, pertemuan tidak formal inilah yang lebih efektif membangun koneksi dibanding rapat serius.

Media sosial turut memperkuat fenomena ini. Nongkrong direkam, diunggah, disebarluaskan. Kegiatan sederhana seperti ngopi bisa menjadi peluang untuk exposure. Banyak kreator konten, freelancer, bahkan pelaku UMKM memulai semuanya dari obrolan ringan saat nongkrong.

Bagi sebagian Gen Z, nongkrong adalah 'ruang belajar' nonformal. Di sinilah mereka mengasah kemampuan komunikasi, belajar mendengarkan, dan memahami perspektif orang lain. Networking tidak selalu tentang menyodorkan CV, tapi kadang cukup dengan menunjukkan ketulusan dan minat yang sama.

Namun, tentu tidak semua nongkrong berbuah manfaat. Ada juga yang tetap terjebak dalam zona nyaman tanpa progres. Kuncinya ada pada mindset: datang nongkrong dengan niat terkoneksi dan berkembang, bukan sekadar eksis atau menghabiskan waktu.

Hari ini, nongkrong bukan lagi hanya simbol kemalasan. Ia bisa menjadi investasi sosial jangka panjang. Ketika dilakukan dengan niat yang jelas dan lingkungan yang tepat, nongkrong bisa mengantar seseorang pada peluang baru, bahkan masa depan yang lebih cerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun