Mohon tunggu...
Genoveva SekarJemparing
Genoveva SekarJemparing Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis lepas yang masih belajar sembari berkelakar

Halo, salam kenal ! Nama saya sudah tertera, setelahnya terserah anda ingin memanggil saya dengan kata yang mana. Genoveva, Sekar, atau Jemparing. Itu tidak terlalu penting. Terlebih penting, silahkan membaca sejenak hasil pemikiran di larut malam saya. Dengan harap-harap cemas, saya tunggu kritik, saran, atau respon Anda. Sampai berjumpa di dunia nyata dari saya yang sangat suka musik, alam terbuka dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Dilema Tap Dance, Kebebasan Kaum Sebangsa, dan Harga Diri dalam "Swing Kids"

11 November 2020   21:11 Diperbarui: 13 November 2020   14:18 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Do Kyungsoo atau D.O EXO (kiri) dan poster film Swing Kids yang dibintanginya. (Soompi)

Mencintai sesuatu dan menanamnya kuat-kuat hingga menjadi tekad adalah hal mudah untuk kehidupan milenial. Memilih hingga melakukan sesuatu tanpa peduli dibatasi identitas apa yang melekat pada diri. Apa yang terjadi ketika itu semua digunakan dan dijadikan sebuah permainan bagi kelompok yang berkuasa? Roh Ki Soo dan korban tahanan perang lainnya berjuang dengan polemik itu dalam film Swing Kids (2018).

Ras dan nasionalisme adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan berbangsa. Anda pasti ingat, dari sejak era Belanda terhadap Indonesia hingga era milenial penjajahan masih kerap terjadi.

Ras identik dengan penindasan terhadap mereka yang berkuasa terhadap mereka yang terjajah. Begitu kurang lebih yang ditampilkan dalam sebuah film. Nasionalisme akan hadir sebagai pemantik dua kubu untuk mempertaruhkan harga dirinya.

Viki.com
Viki.com
Film Swing Kids (2018) mengambil latar tahanan perang dari bangsa Amerika Serikat terhadap tentara Korea Utara. Seorang sersan menggunakan taktik pendekatan tap dance untuk mengadu domba tahanannya.

Betul, anda benar sekali! Salah satu tentara pentolan dari Korea Utara jatuh cinta terhadap budaya dari ras lawannya. Roh Kisoo yang diperankan oleh DO personil EXO merasa dilema antara keinginannya belajar tap, membebaskan bangsanya, atau menyelamatkan adiknya.

Bisa anda bayangkan seorang DO menarikan tap dengan logat Korea Utaranya?

Keragaman Ras dan Kekuatannya Masing-Masing dalam Kamp Tentara Tahanan Perang

Berbicara mengenai ras, apa yang pertama kali muncul dalam benak anda? Tidak jauh dari apa yang terlihat bukan? Penampilan fisik seseorang terkait warna yang ada pada dirinya.

Dalam buku An Introduction To Criticism: Literature/Film/Culture karya Michael Ryan (2012) ras dipahami sebagai sesuatu yang terlihat dari fisik manusia.

Ras atau etnis dapat dilihat dari warna kulit, iri, kelopak mata, postur tubuh dan penampilan fisik lainnya. Kelima aspek ini bisa ditemukan dengan mudah dalam film Swing Kids (2018).

KoreanIndo.net
KoreanIndo.net
Terdapat beberapa ras yang menonjol dari film garapan Jang Woo Sung ini. Kelompok ras Asia dapat dilihat dari karakter para tentara tahanan dan penduduk tahanan. Ras berikutnya adalah ras Amerika dari tentara Amerika Serikat yang menahan tentara Korea Utara dan Cina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun