Mohon tunggu...
Geni Astika
Geni Astika Mohon Tunggu... -

Jurnalis Cilik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jurnalis Perempuan Phalupi Rachmawati itu Telah Pergi

13 Februari 2015   04:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:18 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14237506571115995973

[caption id="attachment_396499" align="aligncenter" width="548" caption="Reporter TVRI Palu Sulawesi Tengah, Phalupi Rachmawati"][/caption]

Sigi-Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman jenazah  Phalupi Rachmawati reporter TVRI Palu yang meninggal dunia Rabu (11/2) kemarin sore sekitar pukul 16.00 Wita akibat serangan asma.

Almarhum dilepas menuju memakaman umum dari  rumah duka di Jalan Angsana II Perumahan Tenggede Kecamatan Mawawola, Kamis,(12/2) sekitar pukul 11.00 Wita.

Karangan bunga ucapan duka cita dari rekan sekantor pun datang bergantian. Demikian juga rekan-rekan jurnalis media cetak maupun elektronik mengalir terus turut melepaskan kepergian rekan seprofesinya memberikan penghormatan yang terakhir.

Kepala satuan intern Lembaga Penyiaran Publik TVRI, Triwidiarto, dalam sambutan pelepasan jenasah memyampaikan, Phalupi Rachmawati semasa hidupnya dimata rekan sejawatnya dinilai sebagai orang yang tegas tapi lembut.

Tegas dalam memimpin dan bersikap, namun lembut dan luwes dalam pergaulan. Ia pun sempat terkejut setelah mendapat kabar karyawatinya meninggalkan rekan-rekannya untuk selama-lamanya.

"Saya yang saat itu di Palu, langsung menunda pemberangkatan ke Jakarta, setelah mendengar kabar duka ini," kata Triwidiarto yang pernah menjadi kepala LPP TVRI Palu.

Menurutnya, Phalupi Rachmawati seorang pekerja keras, dan sebelum meninggal sempat mengikuti  prajábatan sebagai pegawai negeri sipil, Ia juga sempat ngeluh sesak nafas.

"Saya mewakili almarhumah, mohon dimaafkan jika ada kesalahan semasa hidupnya, mudah-mudahan almarhumah  diterima di sisi Allah Tuhan yang maha kuasa, dan mendapat tempat yang baik," kata Triwidiarto terbata-bata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun