Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tes Narkotika Wajib bagi Setiap Instansi

24 September 2013   10:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:28 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

JAKARTA-GEMPOL, Peredaran narkotika di Indonesia sudah sangat memprihatinkan/parah sekali. Saat ini negara Indonesia sudah bukan menjadi tempat transit lagi, akan tetapi sudah menjadi sarang Narkotika.

Hampir setiap jam ada saja korban yang TEWAS/meninggal gara-gara memakai/mengkonsumsi barang HARAM ini. Kota-kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan memang menduduki rangking tertinggi para pemakai narkotika.

Setiap instansi baik negeri maupun swasta wajib memberikan penyuluhan akan bahaya Narkotika dan mengadakan tes wajib bebas Narkotika sebulan sekali atau tiga bulan sekali. BNN (Badan Narkotika Negara) maupun BNN daerah bisa melaksanakan tes Narkotika ini setiap awal bulan, pada hari senin pasca pegawai menerima gaji.

Biasanya banyak yang memakai Narkotika di hari akhir pekan, pesta di tempat-tempat tertentu. Di Jakarta saja banyak anak-anak muda yang memakai Narkotika jenis cimeng/ganja. Bila kita malam hari melewati kumpulan anak-anak muda yang duduk-duduk di persimpangan jalan, di taman-taman pasti tercium asap ganja.

Beberapa waktu yang lalu terlihat seluruh pegawai Mahkamah Konstitusi (MKRI) bekerja sama dengan BNN mengadakan tes Narkotika. Pemerintah Daerah (pemda) DKI Jakarta juga sudah mengadakan tes Narkotika bagi seluruh Kepala Dinas, Camat dan lurah di Balaikota.

Saat itu ada juga anak-anak muda para pemakai Narkotika yang diambil sampel oleh BNN untuk tes Narkotika dan proses penyembuhan. Walaupun ada juga Camat dan lurah di Balaikota DKI Jakarta yang tidak hadir pada saat penyuluhan bahaya Narkotika. Mungkin saja mereka takut ketahuan sudah memakai Narkotika, jadi mereka tidak hadir.

Sekolah-sekolah di seluruh Indonesia juga harus diperiksa kesehatan siswanya untuk dilakukan tes bebas Narkotika oleh BNN dan BNN daerah. Bagi instansi yang sering mengadakan donor darah setiap tiga bulan sekali, bisa bekerja sama antara PMI dengan BNN untuk melakukan tes bebas Narkotika.

Walaupun daerah ACEH terkenal dengan produksi Ganja nomor satu di Indonesia, akan tetapi belum ada tes bebas Narkotika seluruh Aceh bagi semua pegawai dari Gubernur/Wakil Gubernur, Walikota/Wakil Walikota, Bupati/Wakil Bupati, Kepala Dinas, Camat, lurah, hingga seluruh pegawai baik yang sudah diangkat maupun honorer.

Tentu saja jadwal untuk dilakukan tes kesehatan Narkotika ini harus rahasia diperiksa di tempat dan bukan merupakan angket kuisoner yang bisa dibawa pulang seperti angket survei VULGAR alat kelamin di SMPN 1 Sabang.

Padahal murid SMPN 1 Sabang; M.Hafiz Razak yang menerima angket survei Vulgar alat kelamin tersebut adalah keponakan Saya sendiri di Sabang, "Jadi Om ADI seorang Journalist/Wartawan ya...kok tidak bilang-bilang dengan Hafiz," ujar Hafiz ketika membaca kartu nama Saya di balik handphone, pada hari Minggu sore, Sabang-Aceh, 22 September 2013.

Memang ANGKET Survei VULGAR alat kelamin itu adalah HARAM, akan tetapi Narkotika itu juga HARAM. Kesimpulannya adalah: Sudah saatnya semua pihak memerangi dan mencegah meluasnya ANGKET Survei VULGAR alat kelamin tersebut serta meredam meluasnya peredaran Narkotika.

note: SMS 0888.7225.747 (RACHMAD YULIADI NASIR)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun